Saturday, October 28, 2017

Renungan Penyesal

Kalian tau apa yang disebut dengan sebuah penyesalan ?
Saat melakukan kesalahan yang takkan termaafkan dan mungkin seumur hidupmu akan terus menghantui. Tak ada obat satu pun yang bisa menyembuhkannya. Bukan hanya sekali, namun kau ulangi untuk kedua kalinya. Entah apa itu yang dinamakan terlalu sayang atau kau memang orang yang terlalu egois hanya untuk kepentinganmu sendiri. Seseorang yang kau perjuangkan, kau kejar, kau pertahankan, tetapi malah dilepas begitu saja dan katanya kau cinta, sayang tetapi kau marahi dia kau hardik dia sampai ketitik dimana hati kecilnya tersentuh. Dua kali lakukan kesalahan yang sama, dua kali pula disia-siakan. Tak habis pikir yang kau lakukan itu seperti apa dan mungkin hanya kepuasaan sesaat. Ragu itu puas malahan akan menjadi beban yang akan ditanggung hingga kau menemukan obat penawarnya. Racun itu akan menyebar ke dalam hingga terbawa mimpi.
Sungguh penyesalan yang didapatkan bukan kepuasaan atau apapun yang menyenangkan. Hubunganmu tak akan baik. Ya tak akan baik hingga kau menemukan obat penawarnya.
            Dalam benakmu pasti ingin memperbaiki kesalahan ini. Tapi dengan apa ? Kau mencoba menghubungi mereka untuk meminta maaf akan kesalahan yang diperbuat. Segala cara dicoba agar rasa takut yang selalu menghantui itu hilang. Segala media sosialmu di block, tak ada satupun media yang bisa kau gunakan kecuali kau hampiri rumahnya dan ketemu langsung. Tapi apakah orang tuanya akan menerima ? Mungkin akan menerima jika kau berperilaku sopan sesuai dengan tata krama yang ada. Lalu apakah dia dan dia akan menerimamu. Mungkin kau akan disuruh masuk namun tak akan dihiraukan olehnya. Apakah aku terlalu berfikir negatif yang berlebihan ? Kan ini belum dicoba. Memang belum dicoba tapi lihatlah upaya yang kau lakukan selama ini tak ada hasilnya kan ? Sungguh ya lucu.
            Masa lalu yang indah dan dibangun dengan kerja keras serta usaha. Ketika kau membutuhkan teman untuk bercerita ia dan ia akan selalu ada. Bosan pasti pernah ada tetapi setidaknya itu hanya sejenak. Lalu setelahnya kau takkan pernah merasa bosan lagi. Ada yang memerhatikanmu (bukan orang tua), menyuruhmu makan, mendengar cerita hari-harimu, memberikanmu sebuah motivasi dan inspirasi, selalu mengingatkanmu jika kau salah, indah ya memang begitu indah masa lalu yang memang dibangun dengan jerih payah. Coba kau bayangkan dulu pernahkah kau mendengar keluh kesahnya, atau mengerti akan perasaannya ? Sepertinya tidak pernah. Hanya mementingkan ego dan keinginanmu saja. Ingat lagi apakah kau puas dengan dirinya yang kau dapatkan ? Apakah tak ada wanita lain yang kau dekati juga ? Jawabannya pasti ada dan kau tak pernah merasa puas. Bodoh sekali dirimu dulu. Kau tau yang kau dapatkan itu adalah yang terbaik namun dilepaskan begitu saja. Malah mendekati wanita lain sana sini. Kau malah memperjuangkan seseorang yang tak pasti didapat. Apa yang di depan mata malah diacuhkan seolah itu hanya sebagai pelampiasan saja. Bodoh bodoh bodoh mungkin sekarang saat kau tak mendapatkan ia ia yang seperti itu lagi baru menyesal.

            Sungguh miris hidupmu sekarang. Kuliah lama bahkan kau kesepian saat malam hari. Kau membutuhkan obat penawar. Carilah obat penawar itu. Beranikan dirimu untuk mencoba serius dengan yang kau pilih. Ketertarikan muncul saat pandangan pertama. Carilah itu lalu beranikan diri unruk mendekatinya. Jangan ragu untuk berusaha.