Ketika kita berbicara mengenai organisasi
tentu kita pasti tahu mengenai arti penting sebuah organisasi. Organisasi adalah
suatu wadah untuk menaungi segala aspirasi dari anggota-anggotanya. Fungsi sebuah
organisasi adalah mencetak serta memberikan pembelajaran bagi anggotanya agar
dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam diri mereka. Sehingga nantinya
dapat melahirkan pemimpin-pemimpin baru. Dalam sebuah organisasi tentu memiliki
sebuah struktur maupun sebuah sistem tersendiri. Bagi saya sistem yang baik
akan melancarkan kegiatan operasional organisasi tersebut sedangkan sistem yang
buruk maka dapat mengganggu berjalannya organisasi tersebut. Saya berkuliah di
Fakultas Kehutanan UGM, disini kami memiliki lembaga/organisasi yang menaungi
dari 4 jurusan yang ada, lembaga tersebut bernama Himpunan Mahasiswa Minat. Saya
sudah menjalani kepemimpinan di salah satu HMM yaitu Keluarga Mahasiswa Minat
Manajemen Hutan. Sejarahnya sebelum tahun 2010 Fakultas Kehutanan mirip
sistemnya dengan fakultas lain yaitu ketika setelah lulus dari SMA kita memilih
langsung mau masuk jurusan apa di Fakultas Kehutanan misalnya manajemen hutan. Nah
disana masih bernama Himpunan Mahasiswa Jurusan karena memang kita langsung
dijuruskan. Kelebihan dari sistem tersebut adalah kita telah dinaungi oleh HMJ
ketika kita baru masuk di jurusan tersebut sehingga kita bisa ikut dalam
kepengurusan. Tentu kita akan tahu apa saja yang menjadi program kerja dari HMJ
kita selama kepengurusannya. Kita juga bisa mengenal kakak-kakak kelas lebih
dekat karena memang kita membuat dan melaksanakan program kerja bersama
sehingga kekeluargaan pun dapat terjalin dengan baik. Namun ketika tahun 2010
sistem pun berubah. Sistem General Forestry pun diterapkan menjadi sebuah
jurusan yang ada di Fakultas Kehutanan, sebenarnya hal itu baik karena kita
sebagai mahasiswa kehutanan dibekali ilmu kehutanan secara umum terlebih dahulu
kemudian jurusan berubah menjadi minat yang baru kita ambil pada smester 4. Dampak
yang signifikan juga kepada organisasi mahasiswa, dahulu yang bernama Himpunan
Mahasiswa Jurusan kemudian berganti menjadi Himpunan Mahasiswa Minat dan
kepengurusan yang ada di dalamnya pun berubah pula. Dahulu yang dengan sistem
kepengurusan berbagai angkatan minimal 2 angkatan maka sekarang pun hanya
menjadi 1 angkatan. Hal tersebut menimbulkan dampak yaitu ketika ada hal yang
berurusan dengan akademik dan jadwal kuliah yang sama maka akan menimbulkan
dampak yang sangat jelas terutama dalam kinerja dari kepengurusan tersebut. Kita
tidak bisa memaksakan pribadi seseorang untuk mengorbankan kuliahnya karena hal
tersebut adalah tanggung jawab dari setiap mahasiswa tetapi ketika tidak
memilih salah satu maka akan terbengkalai pekerjaan yang seharusnya dapat dikerjakan
pada saat itu juga. Belum lagi dampaknya kita tidak terlalu dekat dengan
angkatan-angkatan yang ada di atas kita, momen yang paling baik bagi saya
ketika kita sama-sama bekerja dan berjuang untuk meningkatkan produktivitas
sebuah organisasi maka itu yang dinamakan proses, ketika kita melakukan proses
bersama maka hubungan kekeluargaan pun bakal terjalin secara tidak kita sadari.
Kedalanya
sekarang adalah untuk merubah sistem tersebut maka membutuhkan sebuah masa
transisi yang sangat berat dan butuh pengawalan yang sangat intens. HMM
terbentuk itu pada pertengahan tahun dan merupakan kendala bagi kepengurusannya
dikarenakan terbentur dengan liburan smester dan juga untuk menentukan sebuah
program kerja pun akan terkendala tutup buku di akhir, belum lagi pada smester
kepengurusan tersebut sangatlah padat untuk urusan akademik. Saya mengusulkan 2
metode untuk memperbaiki sistem ini. Pertama ketika bulan April awal itu HMM
tidak ada pemilihan ketua terlebih dahulu dikarenakan untuk menyesuaikan pada
awal tahun nanti bersamaan dengan BSO, LEM, dan DPM terbentuk. Nanti ketika
yang menjabat 2014 maka 2015 pun akan bisa masuk ke dalam kepengurusannya. Tetapi
dampaknya HMM akan vakum selama 8 bulan dan itu sangat mengganggu aktivitas di
KM tersendiri. Kemudian metode kedua, kepengurusan untuk 2014 itu akan
diperpanjang sampai tahun depannya lagi di awal tahun tetapi tidak menutup
kemungkinan 2015 nanti bisa diberikan kesempatan untuk mengurus HMM ditengah
tahun, minimal mereka sudah memiliki pengalaman untuk mengetahui fungsi HMM itu
seperti apa dan fokusnya dimana. Sehingga isu-isu yang pernah dibawa oleh
kepengurusan sebelumnya akan terus dilanjutkan perjuangannya oleh kepengurusan
selanjutnya karena HMM berbeda seperti BSO, LEM, atau DPM. Menurut senior saya,
HMM itu adalah badan/jiwa seseorang walaupun dia diberi make up dia akan tetap menjadi dirinya karena jiwa tidak bisa
diubah sedangkan LEM/DPM/BSO adalah baju yang sewaktu-waktu bisa dilepas dan
diganti. Ketika saya masuk pada satu minat walaupun sampai saya nanti lulus
atau bekerja akan tetap lulusan dari minat tersebut, tetapi apabila saya
anggota LEM/DPM/BSO ketika saya tidak menjabat lagi maka saya bukan bagian dari
sana lagi. Maka dari itu memang kekeluargaan dari HMM itu harus tetap
dipertahankan. Tetapi yang saya bangga kepada fakultas kehutanan adalah adanya
program general forestry di awal sehingga walaupun kita tergabung di minat
masing-masing tetapi kita tetap bisa mengenal antar minat. Dampaknya selain
bisa menumbuhkan kekeluargaan diantara 2 angkatan maka nanti kepengurusan di KM
FKT itu setara dan bisa saling berhubungan terutama karena kita di awal general
forestry minimal untuk memperbaiki hubugan di angkatan. Disana harapan saya
membenahi sebuah sistem yang memang harus dibenahi walaupun setiap sistem
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing tetapi itulah tantangan kita
untuk selalu berfikir kritis dan melakukan suatu proses pembenahan menuju arah
yang lebih baik lagi.
“Perubahan membutuhkan keberanian
yaitu berani bertidak dan berani untuk merubah.”
0 komentar:
Post a Comment