Wednesday, December 23, 2015

Akademik, Dilema Berorganisasi

           Menjadi seorang mahasiswa tentu kita belajar menjadi seseorang yang lebih memiliki pola piker lebih dibandingkan ketika hanya menjadi seorang siswa. Kalau simplenya sih ada kata “Maha” bearti kita itu ada di tingkatan tertinggi. Banyak tujuan seorang mahasiswa ketika mereka telah masuk dalam dunian perkuliahan. Ada yang menjadi aktivis, anak band, penyanyi, penulis, peneliti, dan lain-lain yang tentu mengupgrade diri mereka sesuai dengan tujuan masing-masing. Tetapi kita sebagai mahasiswa tentu memiliki sebuah tanggung jawab selama kita duduk di bangku perguruan tinggi, itulah tanggung jawab akademik. Mungkin hampir di setiap perguruan tinggi tentu ada yang namanya “Ospek” yaitu pengenalan mengenai universitasnya masing-masing dan sebagian mempelajari softskill yang harus dimiliki seorang mahasiswa. Tentu banyak cara kita untuk menambah softskill, salah satunya adalah berorganisasi. Organisasi adalah sebuah wadah tempat kita untuk mengembangkan potensi diri dan kemampuan yang tentu tidak kita dapatkan dalam perkuliahan. Manfaat dari organisasi pun sebenarnya banyak sesuai dengan organisasi apa yang kita ikuti. Disini kita dapat belajar bagaimana cara berbicara depan orang banyak, menambah wawasan, menambah jaringan dan pertemanan, dan lain-lain. Tentu belajar tidaklah mudah banyak sekali waktu yang kita korbankan untuk mencapai tujuan kita. Asalkan waktu yang kita korbankan itu memang kita gunakan menjadi sebuah kesempatan kita dalam hal positif tentu akan mendapatkan manfaat yang sebanding.
            Namun kendala yang terberat adalah tanggung jawab kita sebagai mahasiswa yang harus kita jalankan. Sedangkan untuk berorganisasi juga kita membutuhkan waktu serta tenaga yang berlebih untuk bisa aktif di dalamnya. Tentu terkadang kita mengalami sebuah dilema untuk mau mengkuti sebuah organisasi, apalagi mahasiswa yang berada di luar kotanya masing-masing tentu mereka memiliki tanggung jawab dari orang tua untuk menyelesaikan perkuliahan mereka. Namun organisasi juga penting untuk membantu kita dalam pengembangan diri. Tantangan juga semakin berat di dunia setelah kita lulus, banyak hambatan-hambatan yang memang harus kita selesaikan terutama permasalahan-permasalahan yang seharusnya diselesaikan oleh seorang mahasiswa yang telah dibekali ilmu selama mereka kuliah. Namun hal itu tidaklah cukup, contohnya kita bekerja dalam sebuah perusahaan yang memang di daerah tersebut sering adanya konflik. Tentu ilmu mata kuliah saja tidak cukup ketika kita tidak pernah belajar untuk menangani kasus seperti itu. Tetapi apabila kita telah terbiasa dalam menangani sebuah kasus tentu hal tersebut dapat kita selesaikan dengan mudah. Di dalam sebuah organisasi tentu kita akan selalu menghadapi sebuah permasalaha-permasalahan yang ada dan kita dilatih untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Masalah akademik pun muncul, ketika seorang mahasiswa harus ada kuliah tambahan, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen, belum lagi bagi anak sains mereka harus mengerjakan laporan praktikum yang tebalnya seperti kasur di kosan maka terkadang telah menguras tenaga mereka sehingga telah lelah untuk berorganisasi. Hambatan inilah yang membuat kebanyakan mahasiswa yang malas mengikuti organisasi, lebih baik mereka mendahulukan mengerjakan laporan dibandingkan untuk berdiskusi untuk mengembangkan organisasi. Belum lagi adanya biaya kuliah yang mahal sehingga kebanyakan mahasiswa menginginkan kuliah yang cepat lalu lulus karena alasan kuliah yang mahal dan sebagainya. Tetapi ada juga sebagian mahasiswa yang sadar akan pentingnya organisasi, mereka tetap berjuang untuk mengembangkan organisasi yang mereka tempati. Namun di era seperti ini sangatlah langka untuk mencari mahasiswa yang seperti ini, mental mahasiswa yang terbentuk pun telah menurun setiap generasi dan banyak yang melupakan sejarah mahasiswa.
            Saran saya untuk menumbuhkan minat mahasiswa dalam berorganisasi adalah pengkajian ulang materi akademik yang padat dan apabila ada perbaruan-perbaruan materi akademik tentu perlu untuk dikembangkan lagi. Kemudian waktu yang kuliah tambahan pada saat malam hari maupun hari libur seharusnya dihilangkan karena disitu yang seharusnya mahasiswa bisa mengerjakan hal lain ataupun istirahat dikuras lagi dan membuat mahasiswa jenuh. Butuh kerjasama mahasiswa dengan pihak dosen yang memang seharusnya bisa mendukung dan menumbuhkan minat mahasiswa dalam berorganisasi.
“Terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang selalu mau untuk berorganisasi, waktu yang kau korbankan tidaklah sia-sia.”

0 komentar:

Post a Comment