Monday, January 1, 2018

Fungsi Media Sosial Jaman Now

Ya banyak hal yang terjadi sejak era Jaman Now muncul. Semua orang rasanya bebas melakukan apapun di dalam media sosial. Baik muda sampai tua bisa berpartisipasi di dalam media sosial. Mereka bebas untuk membagikan informasi atau sekedar berpartisipasi di dalamnya. Namun menurutku di dunia virtual itu sama aja dengan dunia nyata yang terikat dengan norma yang ada. Banyak hal yang dilakukan oleh setiap orang mulai dari membagikan kebahagiaannya melalui instagram, curcol mengenai kegelisahannya di twitter, hingga melakukan penipuan di facebook. Lihat ? Dunia virtual dan dunia nyata hampir sama, namun bedanya kalo di dunia virtual kita tidak berjumpa dengan orang secara langsung. Hal inilah terkadang membuat orang-orang yang tak percaya diri di dunia nyata malah lebih menikmati kehidupannya di dunia virtual ini. Terkadang mereka memiliki karakter yang berbeda dengan dirinya di dunia nyata. Misalnya di dunia nyata dia adalah seorang pecundang yang selalu di bully namun di dunia virtual bisa jadi dia adalah sebagai gamers terhebat. Apalagi di media sosial, banyak juga orang yang kesehariannya bersikap cabul namun pas di media sosial dianya sok bijak bahkan alim banget hampir ngalahin nabi (lebayyy). Inilah terkadang membuat media sosial di penuhi dengan kebohongan yang beredar karena tak sesuai dengan fakta yang ada. Bahkan ada juga orang-orang yang mengumbar-umbar kebaikannya di media sosial dengan cara membuat kata-kata indah nan puitis seolah mereka bisa menilai sesuatu yang buruk melebihi penilaian Tuhan. Seolah juga mereka mengerti dengan perbuatan orang lain layaknya seorang malaikat di kiri dan kanan. Lalu mereka terkadang mengatasnamakan “mengingatkan diri sendir/self reminder” di akhir kata-kata puitis mereka. Padahal di dalam hatinya dia membicarakan temannya, namun di media sosial, dia seolah-olah sering refleksi akan kesalahan yang bahkan tak pernah dia perbuat. Sungguh miris melihat tingkah netijen-netijen yang kayak gini. Saya berfikir kalo memang mereka ingin mengingatkan diri sendiri lebih baik kata-kata tersebut dia salin di kertas dan ditempel di jidat biar selalu inget. Saya berfikir bahwa dengan tingkahnya yang seperti itu bahkan membuat dia dinilai sok suci oleh orang banyak. Ya lebih baik orang yang berperilaku tak baik daripada orang yang sok alim padahal dia sendiri ingin riyak dan munafik.
            Namun perilaku yang tak baik sebaiknya juga tidak dilakukan karena di dalam agama pun, ketika kita berperilaku yang tak baik maka akan membuat dosa. Saya sangat sepakat dalam hal ini. Mungkin setiap orang tentu tak luput dari dosa, alangkah lebih baiknya untuk memperbaiki kualitas diri sendiri terlebih dahulu daripada sibuk nulis nasihat untuk diri sendiri padahal ngomongin orang lain di media sosial.

SALAM GAK ADA GAWE!