Wednesday, January 27, 2016

Sesal di Kemudian Hari

             Setiap orang tentu pernah berbuat hal-hal yang membahagiakan. Kebahagiaan adalah hal yang sangat sering dilakukan karena bisa membuat diri kita menjadi merasa senang, tenang, dan dapat menghilangkan penat yang menyelimuti badan. Ketika merasa bahagia maka tentu saja kebahagiaan tersebut ingin kita teruskan sampai titik dimana kita merasa di zona nyaman. Tak ada orang yang meninginkan kebahagiaannya diambil maupun hilang untuk selamanya, dan tak ada satupun orang yang tidak ingin mendapatkan kebahagiaan. Tapi ketika kebahagiaan yang telah kita ciptakan hilang maupun diambil akibat ulah dari diri kita sendiri, dapatkah kita hanya diam ? Tentu kata sesal terbesit dibenak kita. Sesal adalah suatu hal yang sangat menjengkelkan, ketika kita membuat kesalahan namun kita tidak dapat menerimanya dengan lapang dada. Kata orang sih bilang bahwa apa yang telah terjadi dikhlaskan saja. Mudah untuk kita mengucapkan dan memberi nasihat kepada orang lain. Pasti ada saat-saat tertentu kita mengingat kembali hal yang harusnya tak kita perbuat tapi masih kita lakukan di waktu itu. Walaupun itu hanya sekali ataupun dua kali kita rasakan tapi tak pernah bisa kita lupakan betul-betul karena momen bahagia yang ada di dalam otak kita selalu muncul di kala kita merasa sendirian maupun duka.

            Ketika kita pernah menjalin hubungan dengan wanita, sebut saja kegiatan tersebut adalah pacaran. Kita sangat mengaggumi wanita tersebut sehingga terkadang sering lupa bahwa akan melakukan kesalahan untuknya. Tak pernah terbayang ketika momen-momen bahagia kita ciptakan bersama seirng berjalannya waktu. Sampai suatu waktu nafsu merenggut akal sehat kita. Senang ? Pasti senang karena melakukan hal yang menurut publik maupun agama dilarang itu sangat menyenangkan. Pernahkah kita sadar bahwa disaat hal itu sangat melukai hati pasangan kita ? Satu kesalahan fatal dapat merubah kebahagiaan yang telah kita bangun. Ketika kita sadar akan satu hal yaitu keegoisan dapat membuat segalanya pudar dan sirna. Hubungan pun tak akan berjalan dengan harmonis karena amarah yang datang mengalir di nadi kita. Saat hubungan tersebut berakhir, satu hal yang terbesit di otak kita yaitu sesal. Sesal saat kita meninggalkan pasangan kita, sesal saat kita memarahi pasangan kita, sesal saat kita melakukan kesalahan. Saat malam kita membuka kembali momen-momen bahagia bersama, rasa rindu selalu menghantui. Tapi tak bisa lagi karena pertemanan pun tak akan pernah bisa terjalin. Sekeras apapun usahamu untuk memperbaiki kesalahan yang diperbuat belum tentu mereka mau melontarkan kata iya. Banyak yang ingin kembali ke waktu lampau hanya untuk memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat, tentu jawabannya tidak bisa kawan. Selalu saja ada rasa curiga ketika kita mau memulai kembali perbincangan walaupun itu hanya untuk bilang kata MAAF. Move on ? Gak gampang juga memperbaiki kesalahan yang diperbuat karena momen bahagia tentu selalu muncul disaat-saat keterpurukan kecuali ada penghapus yang bisa menghilangkan ingatan-ingatan bahagia yang kita punya karena kita bisa memulainya dari awal lagi. Tapi kesalahan dijadikan pelajaran hidup jangan sampai kita mengulang kembali hal yang tak ingin kita lakukan. Temukanlah kebahagiaanmu dan jangan kau lepaskan.

0 komentar:

Post a Comment