Setiap orang tentu pernah berbuat
hal-hal yang membahagiakan. Kebahagiaan adalah hal yang sangat sering dilakukan
karena bisa membuat diri kita menjadi merasa senang, tenang, dan dapat
menghilangkan penat yang menyelimuti badan. Ketika merasa bahagia maka tentu
saja kebahagiaan tersebut ingin kita teruskan sampai titik dimana kita merasa
di zona nyaman. Tak ada orang yang meninginkan kebahagiaannya diambil maupun
hilang untuk selamanya, dan tak ada satupun orang yang tidak ingin mendapatkan
kebahagiaan. Tapi ketika kebahagiaan yang telah kita ciptakan hilang maupun
diambil akibat ulah dari diri kita sendiri, dapatkah kita hanya diam ? Tentu
kata sesal terbesit dibenak kita. Sesal adalah suatu hal yang sangat
menjengkelkan, ketika kita membuat kesalahan namun kita tidak dapat menerimanya
dengan lapang dada. Kata orang sih bilang bahwa apa yang telah terjadi
dikhlaskan saja. Mudah untuk kita mengucapkan dan memberi nasihat kepada orang
lain. Pasti ada saat-saat tertentu kita mengingat kembali hal yang harusnya tak
kita perbuat tapi masih kita lakukan di waktu itu. Walaupun itu hanya sekali
ataupun dua kali kita rasakan tapi tak pernah bisa kita lupakan betul-betul
karena momen bahagia yang ada di dalam otak kita selalu muncul di kala kita
merasa sendirian maupun duka.
Ketika
kita pernah menjalin hubungan dengan wanita, sebut saja kegiatan tersebut
adalah pacaran. Kita sangat mengaggumi wanita tersebut sehingga terkadang
sering lupa bahwa akan melakukan kesalahan untuknya. Tak pernah terbayang
ketika momen-momen bahagia kita ciptakan bersama seirng berjalannya waktu. Sampai
suatu waktu nafsu merenggut akal sehat kita. Senang ? Pasti senang karena
melakukan hal yang menurut publik maupun agama dilarang itu sangat
menyenangkan. Pernahkah kita sadar bahwa disaat hal itu sangat melukai hati
pasangan kita ? Satu kesalahan fatal dapat merubah kebahagiaan yang telah kita
bangun. Ketika kita sadar akan satu hal yaitu keegoisan dapat membuat segalanya
pudar dan sirna. Hubungan pun tak akan berjalan dengan harmonis karena amarah
yang datang mengalir di nadi kita. Saat hubungan tersebut berakhir, satu hal
yang terbesit di otak kita yaitu sesal. Sesal saat kita meninggalkan pasangan
kita, sesal saat kita memarahi pasangan kita, sesal saat kita melakukan
kesalahan. Saat malam kita membuka kembali momen-momen bahagia bersama, rasa
rindu selalu menghantui. Tapi tak bisa lagi karena pertemanan pun tak akan
pernah bisa terjalin. Sekeras apapun usahamu untuk memperbaiki kesalahan yang
diperbuat belum tentu mereka mau melontarkan kata iya. Banyak yang ingin
kembali ke waktu lampau hanya untuk memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat,
tentu jawabannya tidak bisa kawan. Selalu saja ada rasa curiga ketika kita mau
memulai kembali perbincangan walaupun itu hanya untuk bilang kata MAAF. Move on
? Gak gampang juga memperbaiki kesalahan yang diperbuat karena momen bahagia
tentu selalu muncul disaat-saat keterpurukan kecuali ada penghapus yang bisa
menghilangkan ingatan-ingatan bahagia yang kita punya karena kita bisa
memulainya dari awal lagi. Tapi kesalahan dijadikan pelajaran hidup jangan
sampai kita mengulang kembali hal yang tak ingin kita lakukan. Temukanlah kebahagiaanmu
dan jangan kau lepaskan.
0 komentar:
Post a Comment