
Ini adalah hari ketigaku untuk berhenti merokok. Entahlah akhir-akhir ini aku mulai melakukan hal yang di luar kebiasaanku. Ya sebenarnya itu adalah suatu hal yang kuperbuat untuk mengurangi rasa galau ku saja sih. Jangan di tanya kenapa aku galau, nanti kalau sudah siap akan ku ceritakan juga kok ke sini.
Hari
Senin, 4 Desember 2017 adalah hari dimana aku berhenti merokok untuk kesekian
kalinya. Sedikit cerita sih, aku sudah sangat sering sekali ada keinginan untuk
berhenti merokok. Bukan bearti aku membenci rokok tapi memang dari lubuk hatiku
yang paling dalam, aku ingin membuktikan kepada seorang wanita yang benar-benar
aku cinta bahwa aku bisa melakukan hal yang positif. Aku yakin dia tak menyukaiku
sampai detik ini salah satunya adalah karena merokok, meskipun masih banyak
faktor lain. Ya aku ingin mencobanya. Dulu aku pernah mencoba untuk berhenti
merokok, tapi hal tersebut hanya berlangsung beberapa hari. Kemudian aku balik
lagi merokok. Biasalah kalau sudah kumpul sama temen pasti bakal balik lagi.
Entah kenapa padahal tekadku sudah besar waktu itu tapi masih saja tergoda oleh
teman-temanku. Aku tidak menyalahkan mereka, mungkin di dalam diriku masih ada
keraguan. Aku ragu ketika aku gak merokok lagi ntar dibilang oleh teman-temanku
gak asik lagi, atau apalah itu yang membuatku bingung. Disisi lain aku juga
membutuhkan teman agar bisa menghiburku di saat hatiku kosong dan sedih, pasti
kalian ngerti teman adalah segalanya bahkan bisa melebihi pacar.
Waktu
pertama kali aku berhenti merokok yaitu sebelum KKN. Aku sempat berhenti selama
3 hari, persis seperti sekarang yaitu hari ketiga. Namun sangat disayangkan,
aku pecah telor di hari ketiga. Aku merokok lagi karena melihat temanku merokok
sungguh nikmat sepertinya. Aku juga berfikir bahwa pas KKN pasti aku merokok
lagi karena untuk membaur kepada masyarakat tentu dengan rokok (inilah pola
pikirku sih mengenai rokok, yang mungkin saja inilah hal yang menghambatku
untuk bertekad berhenti merokok). Ya benar, aku selalu berfikir bahwa ketika
merokok, kita bisa bergaul dengan siapa saja. Rokok adalah pemersatu. Tapi
memang benar sih. Selama ini aku merokok dan ketika aku bertemu orang baru dan
ia pun merokok, perbincangan kami serasa dekat sekali. Tidak ada rasa canggung.
Setiap hembusan serasa bisa berubah menjadi topik-topik yang asik. Walaupun
kami minoritas (perokok) tapi kami serasa mayoritas yang memiliki sejuta ide
untuk membangun negeri. Itu pendapatku sihh. Kalian boleh gak sepakat. Tapi
mungkin bagi kalian yang perokok tentu paham tentang apa yang kubicarakan. Bagiku
perokok bukanlah orang yang jelek atau apapun itu sebutan bagi perokok oleh
kalian yang tak merokok. Aku kasih contoh, Ayahku, Presiden Soekarno, dan masih
banyak lagi lah. Ayahku perokok tapi dia sangat hebat bisa menjadi tokoh di
tempat tinggalku. Soekarno, ah tak usah kujelaskan pasti kalian tau. Kedua
kalinya aku berhenti merokok yaitu sehabis KKN. Aku fikir ini adalah saat yang
tepat bagiku untuk bisa berhenti merokok karena tak ada lagi praktek yang harus
aku lakukan. Ternyata salah, aku hanya bertahan seminggu untuk tak merokok,
selebihnya ya merokok lagi he he he. Malah aku makin menjadi ketika ayahku sudah
memberikan izin padaku untuk merokok. Waktu beberapa minggu lalu ayahku ke Jogja
bersama teman-temannya. Kebetulan dia mampir ke kos ku dan melihat tulisan di
lemari yang kubuat. Anggaran rokokku sungguh besar yang membuat ayahku bertanya
padaku. Tapi aku meresponnya dengan menghindar berusaha membela diri. Lalu pas
dia mengajakku ke kafe untuk ngopi, aku gak tahan lalu aku meminta rokok kepada
ayahku. Eh ternyata di kasihnya. Aku sungguh senang saat itu karena ayahku
sudah mengizinkanku merokok.
Setelah
beberapa kejadian di atas. Akhirnya aku memutuskan untuk berhenti merokok lagi
pada hari Senin kemarin. Aku merasa sudah seharusnya aku berhenti merokok
karena sensasi merokok itu pada saat belum ketahuan oleh orang tuaku. Jadi kalau
dirumah aku bisa sembunyi-sembunyi untuk merokok, setidaknya aku juga bisa berhemat
merokok saat sedang di rumah. Belum lagi dulu, aku juga harus menahan merokok
untuk waktu yang agak lama sehingga ketika merokok sensasinya sungguh nikmat.
Namun sekarang ? Orang tuaku pun udah tau, pasti aku kalau merokok di rumah
sekarang sudah diizinkan. Itu membuatku tak ada sensasi lagi saat merokok.
Belum lagi pasti pengeluaranku makin besar saat sudah diberikan kebebasan oleh
orang tuaku untuk merokok. Dan tentu hal yang paling penting juga bagiku adalah
cewek yang kusukai itu tambah tak menyukaiku ketika melihatku tak ada perubahan
di umurku yang sekarang. Walaupun dia bulan Februari ini sudah mau lamaran
katanya kepada temanku. Setidaknya aku harus bisa berubah sedikit saja meskipun
harapan untuk mendapatkannya semakin hari semakin berkurang. Aku hanya ingin
membuktikan padanya bahwa aku pantas untuk mendampingi dia.
Entahlah
apakah aku bisa bertahan untuk berhenti merokok di minggu tenang seperti ini.
Sensasi berhenti merokok adalah diriku selalu merasa cemas dan tidak tenang. Saat
aku ingin belajar namun rasanya seperti tak bisa fokus. Berbeda saat aku
merokok. Tapi kalau tak dimulai sekarang kapan lagi. Doakan saja aku bisa
bertahan dari rasa perih ini. Satu lagi semoga IPKku naik di semester ini.
Aminnn
0 komentar:
Post a Comment