Mencintai,, kata yang tak pernah aku
mengerti. Kata yang menurutku tabu dalam non fiksi namun nyata bila dirasa.
Hingga detik ini kata mencintai hanya aku tahu dari ustad yang bahwasanya harus
mencintai Alloh SWT. lebih dari apapun. Namun bagaimana jika kau sendiri takut
untuk mencintai ? Akankah kita juga tidak mencintai Tuhan yang telah memberikan
kita segalanya di dunia yang katanya fana ini ?
Semua
hal di dunia bisa disebut fana bahkan sementara. Bagiku mencintai pun sama
(dalam hal ini saya masih beriman sehingga kecuali pada Tuhan Yang Maha Kuasa)
semuanya fana. Sehingga mencintai adalah hal yang paling menyakitkan. Kau akan
lupa akan segalanya saat kau mencintai. Terkadang mencintai seseorang dapat
membuat kau menjadi penjahat. Banyak bukti di berita-berita seperti calon suami
yang membunuh calon istrinya, atau laki-laki membunuh perempuan, masih banyak
lagi. Bahkan jika kau memiliki seorang pacar, karena kau mencintai pacarmu hingga
kau menjadi seorang penyemburu. Sadis bukan ?
Banyak
hal yang menjadi penyebab mencintai adalah sebuah kejahatan. Itulah beberapa
hal yang kupertimbangkan untuk mencintai seseorang. Saat mencintai adalah perasaan
yang sangat enak. Kau terkadang bisa merasakan senang. Senang diperhatikan,
senang ada yang menemani, senang ada yang bisa mendengarkan keluh kesahmu,
bahkan senang saat kau bisa berbagi kisah menarik dengannya. Hal ini dapat memicumu
untuk ingin selalu bersama. Saat inilah kau tumbuh perasaan mencintai. Jika kau
sudah mencintai seseorang dengan tulus, tentu jika pasanganmu suatu saat jalan
dengan orang lain apalagi dia tidak kau kenal tentu kau cemburu. Walaupun hal
tersebut bisa kau tutupi namun sangat jelas terlihat di bola matamu. Lalu kau
marah hingga membuat orang yang paling ingin kau jaga malah kau sendiri yang
menyakitinya. Sadis kan ? Apalagi kau belum bisa mengontrol emosi yang labil.
Lama-lama konflik terus terjadi hingga kau/dia suatu saat akan mengakhiri
hubungan. Mencintai berubah menjadi membenci.
Hal
yang paling terasa adalah jika kau merasa bosan suatu saat sehingga membutmu
meninggalkannya secara tiba-tiba. Apalagi dia menceritakan kisahmu kepada
orang-orang yang bisa menjadi bumerang buatmu sendiri. Kau akan selalu di cap
menjadi seorang yang suka memberikan harapan palsu. Padahal kau tak berniat
seperti itu. Hingga akhirnya kau takut untuk mendekati orang lain lagi. Kau
pasti takut, aku pun yakin akan seperti itu. Ada momok tersendiri bagimu yang orang
lain pun tentu tak akan bisa mengerti.
Ya
semoga tulisanku yang amburadul ini ada manfaatnya walaupun hanya 0,000000001
%.