Saturday, November 4, 2017

Setiap Orang Bisa Menjadi Baik

Setiap orang belum tentu pernah melakukan hal yang buruk. Tak semua orang pernah melakukan hal buruk, ya dalam artian melakukan tindakan yang tak disenangi oleh orang lain dan berdampak besar terhadap kehidupannya. Hal buruk kadang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar. Bahkan terkadang tindakan ini dilakukan demi membahagiakan orang yang melakukannya. Hal yang paling sulit ketika seseorang melakukan hal buruk adalah labelling yang diberikan oleh orang disekitarnya. Sebagai contoh ketika kamu memberi harapan palsu ke cewek pasti seumur hidup kamu bakal disebut dengan cowok PHP. Ya gak seumur hidup juga tapi pasti kamu memiliki catatan buruk di orang-orang sekitarmu terutama wanita, karena wanita lebih perasa dibandingkan pria. Tapi label pada setiap orang tentu berbeda-beda misalkan mabuk di tempat umum dan berjoget konyol serta yang lain-lain. Tetapi ada hal yang sama dari labeling menurut saya, yaitu ketika kamu sudah tidak berbuat hal seperti itu lagi pasti kamu tetap di label yang sama. Sungguh tidak menyenangkan bukan ? Ya begitulah dampak dari labeling dan itu juga yang tak saya mengerti dari setiap orang yang memberikan label tersebut.
Everybody can change, kata itulah yang selalu saya tanamkan di dalam diri saya. Setiap orang bisa berubah, mungkin keburukan adalah awalnya tapi kebaikanlah endingnya. Tapi tak semua orang percaya akan hal itu bahkan menurut pendapat beberapa pendapat orang keburukan adalah suatu kebiasaan dan nantinya mungkin akan berulang. Bagi saya itu tidak benar, jika seseorang yang pernah melakukan keburukan dan berubah lalu perubahan itu menjadi kebiasannya yang baru tentu keburukan yang pernah dia lakukan tak akan terulang kembali. Banyak contoh seperti Ustad Jefri dan Ustad Yusuf Mansur. Intinya ada niatan di hati seseorang.
Hal yang tersulit bagi orang-orang yang pernah melakukan hal buruk terhadap wanita adalah ketika dia berubah dan mendekati wanita lain di lingkungan yang sama, tentu beberapa wanita mungkin tidak bisa menerimanya apalagi wanita yang pernah disakitinya berteman dengan wanita yang mau didekatinnya sekarang misalkan. Sungguh ironi dan malapetaka bagi pria tersebut. Padahal dia sudah berubah dan tak akan melakukan hal yang sama pada wanita yang akan didekatinya. Tapi karena label sehingga membuat dia tak mungkin bisa diterima keberadaannya. Mungkin bagi saya ketidakpercayaanlah yang membuatnya bisa seperti itu. Ketika kamu sudah tidak percaya dengan seseorang, sebesar apapun usaha orang tersebut untuk membuatmu percaya pasti kau tetap tak akan pernah bisa percaya. Menyakitkan.

Bagi kalian yang pernah merasakan hal yang seperti itu tak usah pernah khawatir. Tetaplah percaya pada dirimu sendiri dan jadikan keburukanmu sebagai awal dari kebaikan yang kamu perbuat. Jangan pedulikan kata orang, mungkin peduli boleh sebagai pembelajaran untuk bisa lebih baik lagi. Tetaplah berubah menjadi pribadi yang baik. Jika lingkungan lamamu tak pernah bisa menerimamu relakanlah. Tapi kau harus menemukan lingkungan baru dan jangan membuat kesalahan yang sama. Mungkin lingkungan lama mu sebagai tempat latihan saja dan praktekanlah di lingkungan barumu. Buatlah lingkungan lamamu menyesal karena tak bisa percaya dengan dirimu dan buatlah lingkungan barumu sebagai tempat terakhir untuk kenyamananmu. 

0 komentar:

Post a Comment