Setiap orang belum tentu
pernah melakukan hal yang buruk. Tak semua orang pernah melakukan hal buruk, ya
dalam artian melakukan tindakan yang tak disenangi oleh orang lain dan
berdampak besar terhadap kehidupannya. Hal buruk kadang dilakukan secara sadar
maupun tidak sadar. Bahkan terkadang tindakan ini dilakukan demi membahagiakan
orang yang melakukannya. Hal yang paling sulit ketika seseorang melakukan hal
buruk adalah labelling yang diberikan
oleh orang disekitarnya. Sebagai contoh ketika kamu memberi harapan palsu ke
cewek pasti seumur hidup kamu bakal disebut dengan cowok PHP. Ya gak seumur
hidup juga tapi pasti kamu memiliki catatan buruk di orang-orang sekitarmu
terutama wanita, karena wanita lebih perasa dibandingkan pria. Tapi label pada
setiap orang tentu berbeda-beda misalkan mabuk di tempat umum dan berjoget
konyol serta yang lain-lain. Tetapi ada hal yang sama dari labeling menurut
saya, yaitu ketika kamu sudah tidak berbuat hal seperti itu lagi pasti kamu
tetap di label yang sama. Sungguh tidak menyenangkan bukan ? Ya begitulah
dampak dari labeling dan itu juga yang tak saya mengerti dari setiap orang yang
memberikan label tersebut.
Everybody
can change, kata itulah yang selalu saya tanamkan di dalam diri
saya. Setiap orang bisa berubah, mungkin keburukan adalah awalnya tapi
kebaikanlah endingnya. Tapi tak semua orang percaya akan hal itu bahkan menurut
pendapat beberapa pendapat orang keburukan adalah suatu kebiasaan dan nantinya
mungkin akan berulang. Bagi saya itu tidak benar, jika seseorang yang pernah
melakukan keburukan dan berubah lalu perubahan itu menjadi kebiasannya yang
baru tentu keburukan yang pernah dia lakukan tak akan terulang kembali. Banyak
contoh seperti Ustad Jefri dan Ustad Yusuf Mansur. Intinya ada niatan di hati
seseorang.
Hal yang tersulit bagi
orang-orang yang pernah melakukan hal buruk terhadap wanita adalah ketika dia
berubah dan mendekati wanita lain di lingkungan yang sama, tentu beberapa
wanita mungkin tidak bisa menerimanya apalagi wanita yang pernah disakitinya
berteman dengan wanita yang mau didekatinnya sekarang misalkan. Sungguh ironi
dan malapetaka bagi pria tersebut. Padahal dia sudah berubah dan tak akan
melakukan hal yang sama pada wanita yang akan didekatinya. Tapi karena label
sehingga membuat dia tak mungkin bisa diterima keberadaannya. Mungkin bagi saya
ketidakpercayaanlah yang membuatnya bisa seperti itu. Ketika kamu sudah tidak
percaya dengan seseorang, sebesar apapun usaha orang tersebut untuk membuatmu percaya
pasti kau tetap tak akan pernah bisa percaya. Menyakitkan.
Bagi kalian yang pernah
merasakan hal yang seperti itu tak usah pernah khawatir. Tetaplah percaya pada
dirimu sendiri dan jadikan keburukanmu sebagai awal dari kebaikan yang kamu
perbuat. Jangan pedulikan kata orang, mungkin peduli boleh sebagai pembelajaran
untuk bisa lebih baik lagi. Tetaplah berubah menjadi pribadi yang baik. Jika
lingkungan lamamu tak pernah bisa menerimamu relakanlah. Tapi kau harus
menemukan lingkungan baru dan jangan membuat kesalahan yang sama. Mungkin lingkungan
lama mu sebagai tempat latihan saja dan praktekanlah di lingkungan barumu. Buatlah
lingkungan lamamu menyesal karena tak bisa percaya dengan dirimu dan buatlah
lingkungan barumu sebagai tempat terakhir untuk kenyamananmu.
0 komentar:
Post a Comment