Pernah gak sih kalian
ngerasain saat dimana kita udah buat sesuatu yang besar kemudian perlahan
hancur karena dirimu sendiri ? Bukan berarti kalian melakukan sebuah kesalahan
atau kurang berusaha untuk lebih baik lagi, tapi kalian merasa ada suatu hal
yang membutakan langkahmu untuk bisa menuju ke arah yang semestinya. Semua hal
yang kita lakukan di awal, membentuk sebuah karakter yang kau tujukan untuk
membuat kau melesat tinggi dan usaha-usaha lain yang nantinya bisa mendapatkan
masa depan yang lebih baik dari sekarang. Arah dan tujuan yang telah kau
rencanakan menjadi sebuah jalan buntu yang bahkan tak ada celah sedikit pun
untuk bisa dilewati lagi. Semua karena kau melakukan hal tersebut untuk
seseorang yang kau kagumi bahkan kau cintai selama dia masih bernafas. Kamu
pasti banyak dapet motivasi hidup ketika tujuan yang kau buat itu terus mengarah
ke orang tersebut karena apapun yang terjadi kamu pasti bakal ingin selalu
menunjukkan hal-hal yang terbaik di depannya. Mungkin ketika kamu ekstrim bisa
mengorbankan segalanya untuknya. Tentu semua hal pasti ada seuatu yang baik dan
buruknya tinggal bagaimana kita memilih kemungkinan keburukan tersebut dengan
porsi yang sedikit bahkan hampir tidak ada. Ketika orang tersebut pergi dan
kemungkinan kecil untuk bisa bersama mu lagi pasti kau akan kehilangan
segalanya. Hilang dengan arah dan tujuanmu, kalau saya suka menyebutnya buta
arah. Seolah hal tersebut mempersempit pandanganmu bahkan nantinya bisa menutup
semua pandanganmu yang begitu luas. Tak mudah untuk mengembalikan pandangan
tersebut bahkan di dunia pun orang untuk mengembalikan mata mereka sangatlah
mahal harganya serta memiliki resiko yang tinggi untuk bisa dilakukan. Berbicara
soal solusi dari buta arah jujur saya belum bisa menemukan karena itu berasal
dari diri sendiri. Kalian perang melawan diri kalian sendiri yang begitu sulit
untuk dilawan. Mungkin harapan bisa membantu tapi setidaknya kau butuh memantik
peluang terlebih dahulu.
Thursday, November 17, 2016
Tuesday, November 15, 2016
Johanna
Cinta adalah sesuatu
yang mungkin bisa dirasakan oleh setiap makhluk, bahkan hewan dan tumbuhan pun
tentu bisa merasakan hal yang sama. Perjumpaan adalah awal dari cinta. Bahkan terkadang
semua itu muncul seketika tanpa adanya proses yang begitu lama. Semua hal yang
dirasakan cinta dapat membuat akal fikiran berkata dengan sesuatu yang berbeda
dari apa yang seharusnya. Semuanya mengalir begitu saja layaknya air di sungai
yang mengalir begitu saja. Tapi air di sungai pun tentu tahu kemana akhir dari
perjalanannya, yaitu di lautan luas bersatu kembali bersama. Tentulah cinta pun
pasti memiliki tempat akhir dari semua perjalanannya. Entah itu di tempat yang
sama atau berbeda, tapi satu hal yang pasti yaitu tujuan untuk saling
menyayangi satu sama lain. Perasaanlah yang membuat cinta begitu kuat. Tapi
saling memahamilah yang membuat ia berkembang.
Memang telah lama aku
memandangnya, sejak pertama bertemu aku selalu saja merasakan hal yang berbeda
dari biasanya. Entah apakah itu cinta atau hanya perasaan sesaat saja. Pengalamanlah
yang bisa membuatku membedakan perasaan itu. Ya akulah Rando merasakan hal yang
sama saat pertama ku jumpa Naya, sama saat aku berjumpa dengan Johanna. Saat
itu aku sedang ngopi di kantin bersama dengan teman-teman sekampusku. Perbincangan
kami hanya sebatas bahasan kuliah. Tak terasa memang telah beranjak pada
smester 4 dan kami memiliki adik kelas yang baru. Tak terasa pula waktu terus
berlalu namun nilaiku masih saja tak bisa berlalu bahkan semakin lama semakin
menurun. Tanggung jawab kuliah ini memang membuatku frustasi, tak
disangka-sangka ternyata kehidupan akademik kampus memang terasa begitu sulit,
sangat berbeda dari apa yang kufikirkan saat SMA. Tentu banyak faktor yang
mempengaruhi. Saat itu kami sedang asyik membahas mata kuliah yang begitu
menyebalkan, bukan masalah dosennya tetapi memang mata kuliah tersebut
sangatlah banyak ditambah praktikum yang sangat menyita waktu. Seketika
datanglah dia, dialah Johanna yang selama ini membuat para cowok tertarik
dengannya. Mungkin setiap cowok memiliki pemikiran yang berbeda mengenai wanita
tetapi ada satu hal yang bisa menyatukan pemikiran kami semua dan pastilah
setiap cowok mengerti hal itu. Dia masuk ke kantin dan membeli sebotol minuman.
Teman-temanku sibuk membicarakannya sampai membuatku penasaran. Hal itulah yang
membuatku tertarik kepada cewek ini. Johanna memang terlihat periang dan dia
tidak canggung apabila dekat dengan teman cowok. Tak disangka ketika berbicara
suaranya sangatlah menggemaskan, sangat berbeda dari yang kufikirkan
sebelumnya. Waktu pun berlalu begitu cepatnya, smester 6 memang sangat
membosankan. Sehabis kuliah aku berencana langsung pulang dan turun melalui
lift. Entah apakah itu takdir dari Tuhan atau memang suatu ketidaksengajaan,
aku berpapasan dengan Johanna di depan lift. Wajahnya yang menenangkan malah
membuatku menjadi aneh. Ini kali kedua aku bisa merasakan hal yang seperti ini.
Perasaan ini melebihi di depan panggung bahkan lebih dari saat memberikan kata
sambutan di depan banyak orang. Aku pun merasa canggung ketika berada di
dekatnya, bisa dibilang aku sangat panik padahal kami tak memiliki hubungan
apa-apa. Ya mungkin dia mengenalku tapi aku yang baru mengenal dia saja ingat
baru sebatas kenal tapi sudah gugup bukan main. Beberapa hari kemudian kucoba
menghubungi dia melalui media sosial. Ternyata orangnya asik juga tapi satu
hal, aku sangat canggung sehingga kata-kataku sangatlah kaku sekali. Mungkin ini
faktorku juga telah lama tak pacaran, tapi aku memang telah banyak mendekati
cewek dan baru kali ini aku merasakan hal yang berbeda. Aku yakin dia pun pasti
tertawa apabila membaca chat ku. Tapi
lama kelamaan semuanya berubah. Johanna tak lagi sama, dia mulai membalas
dengan biasa saja. Aku mulai berfikir yang aneh-aneh bahkan sampai menyalahkan
diriku sendiri seperti orang aneh yang mulai mendekati seorang wanita. Fikirku juga
apakah dia masih mengingat mantannya, atau.. semua hal-hal buruk masuk ke benakku.
Melihat hal tersebut aku ingin menyerah rasanya untuk mendekati dia. Kuputuskan
untuk tidak lagi menghubunginya. Tapi perasaan ini masih sama, saat bertemu
dengannya aku selalu membuang muka karena rasa panik ini selalu mengahantui
saat bertemu dengannya. Bahkan aku pernah melakukan hal aneh saat dia ada
disampingku. Saat dia duduk disampingku, rasanya jantung ini mau lepas. Aku pergi
dari sana padahal itulah momen yang bisa kuambil tapi malah kusia-siakan begitu
saja. Canggung dan gugup inilah musuh terberatku saat ini. Ketika mentalmu
telah lemah terkadang itulah yang membuatmu merasakan penyesalan setelahnya. Ingin
kulupakan begitu saja tapi tak bisa, Johanna begitu membuatku penasaran. Sesekali
aku coba menghubunginya tapi itu malah membuatku merasa aneh. Kadang aku
berharap untuk bisa satu kali saja mengobrol dengannya. Saat ini aku hanya bisa
berharap karena saat semua hal yang buruk menimpamu hanya harapanlah yang bisa
membantumu tetap bertahan. Inilah kisahku, Rando seorang cowok yang biasa saja
mengaggumi seseorang yang bahkan bisa membuatku tak berdaya. Johanna mungkin
suatu saat... bisa...
Friday, June 3, 2016
Momen Langka
Hari ini adalah hari Selasa kebetulan
kuliahku libur dan memang ini awal dari tahun ajaran baru. Gak terasa udah
smester 2 nih kuliah. Alhamdulillah IP smester kemarin lumayan tinggi sehingga
agak bangga dengan orang tua. Jogja memang tempat terbaik untuk mahasiswa,
wajar saja kota ini disebut dengan kota pelajar. Coba ah menghubungi Naya siapa
tau dia lagi gak sibuk kebetulan dia kan lagi gak ada pacar sekarang.
Rando : Nay dimana sekarang ?
Naya : Di kontrakan nih kenapa do ?
Rando : Jalan yuk ntar malem ke
alun-alun perenggangan aja sih.
Naya : Boleh-boleh tapi jemput ya dan
ajak Endi coba.
Rando : Oke siap bos. Sore ya aku ke
rumah sekitar jam 5an lah. Nanti aku
ajak Endi.
Naya : Nah ajak dia aja nanti aku
ajak temen juga deh. Ditunggu ya.
Rando : Okedeh.
Tumben nih Naya mau di ajak jalan tapi
masih gak berani aku kalo jalan berdua sama dia, mungkin dia juga kalo aku ajak
sendiri gak bakal mau lah daripada ntar dikira pacaran. Harus rapi nih bearti
masalahnya mau nemuin calon masa depan hehe AMIN. Dengan sigapnya aku mandi dan
berdandan sambil menghubungi Endi semoga mau deh dia nemenin kan dia sepupunya
juga. Langsung ke kosannya aja deh ini biar dia langsung mau, gak usah di
hubungin dulu dah hehe. Endi lebih enak diajak langsung karena dia lumayan
sibuk orangnya karena kuliahnya juga padat kan.
Waktu masih menunjukkan pukul 14.430
WIB, langit yang begitu cerah mewarnai momen yang sangat jarang bagi aku dan
Naya bahkan kemungkinan terciptanya adalah 0.09998% karena selama ini dia juga
masih sama Kak Ewo. Tapi sekarang udah gak lagi saatnya mencoba peluang.
Motor
ku siapkan di depan pagar kosanku, dengan kecepatan 40 KM/JAM aku menuju ke
kosannya si Endi. Saat itu jalanan lumayan ramai karena ajaran baru tentu
mahasiswa telah kembali ke Jogja semua. Pogung Baru masih seperti biasa dan
Pogung Kidul pun demikian tak ada perubahan yang terlalu signifikan sejak
liburan smester. Akhirnya aku sampai di kosan Endi yang terletak di depan
selokan Pogung Kidul.
“Endi,
Endi ada gak ?” Sambil mengetuk pintu Rando pun berteriak memanggil.
“Wew
rapi banget do mau kemane ?” Sambil tersenyum Endi meledekku.
“Ah
yoklah jalan nih sama Naya kan kamu sepupunya Naya, you know lah aku suka sama
Naya dari SMA kan. Bantulah temenmu ini bentar aja.” Rando sambil memelas
kepada Endi.
“Masuk
dulu lah bentar, siap-siap dulu kalo gitu.” Endi mengajak masuk sambil
menyetujui ajakan Rando.
“Nah
gitu dong kan mantap, btw ntar si Naya ngajak temennya loh siapa tau cantik kan
hehe.” Rando merayu Endi.
“Itu
dari coba dibilang. Aku mandi bentar yo.” Endi mengambil handuk dan bergegas
masuk ke WC.
“Oke
siap aku sambil ngerokok disini yo.” Rando mulai menghidupkan rokok.
“Jangan
buang sembarangan abunya.” Endi sambil teriak dari dalam kamar mandi.
“Siap
bos !” Rando berbicara.
Setelah 15 menit dan Endi pun keluar
dari kamar mandi. Endi juga berdandan rapi karena kerapian adalah kharisma dari
seorang pria katanya sih begitu. Setelah kami mengobrol ringan lalu kami pergi
ke kontrakan Naya. Jalanan begitu macet karena bertepatan dengan pulang kerja
bagi karyawan kantoran. Kontrakan Naya lumayan jauh dari kosan kami sekitar 20
menit kalau macet seprti ini. Setelah perjalanan panjang akhirnya kami sampai
di kontrakan Naya.
“Naya
naya.” Kami berdua memanggil dari luar.
“Yo
masuk di do.” Naya keluar membukakan pintu rumah, wajahnya selalu membuat
nyaman.
“Okee
siap parkir disini aja ya.” Kata Rando.
“Yoi
aman kok tenang.” Kata Naya.
“Eh
do di kenalin nih temenku namanya Sora, cantik kan ? hehe” Naya mengenalkan
temennya kepada kami berdua.
“Halo
aku Sora.” Sora sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat.
“Hai
sor.” Kata Rando dan Endi sambil menjabat tangan Sora.
Kami mengobrol sampai habis magrib
karena memang waktu yang tepat untuk ke alun-alun saat malam karena banyak
mobil berwarna-warni di sana. Setelah sholat magrib kami langsung menuju ke
alun-alun. Baru kali ini aku memiliki mimpi yang menjadi kenyataan karena di
belakang motorku ada Naya. Selama kami kenal satu sama lain baru kali ini aku berkesempatan
untuk bisa jalan serta berboncengan berdua. Tak kusangkan harapanku selama ini
didengar oleh Yang Maha Kuasa. Hatiku berdebar-debar namun terasa sangat nyaman
berada di dekat Naya, dia juga orangnya asik di ajak mengobrol dan tentu selama
perjalanan menuju ke alun-alun banyak yang kami ceritakan.
Alun-alun
kota Jogja memang indah dan selalu ramai. Dengan icon Keraton dan 2 pohon
beringin yang besar tegak berjajar. Sekelilingnya banyak orang-orang jualan,
wisatawan, serta turis pun berdatangan ke sini. Jalan di alun-alun berbentuk
persegi sehingga banyak mobil-mobilan berwarna-warni yang siap disewakan kepada
wisatawan dan turis untuk berjalan-jalan mengelilingi alun-alun. Kami memulai
petualangan menyusuri alun-alun sambil bercerita serta duduk dan bercanda tawa.
Kutatapi wajah riang dari Naya yang selalu membuatku senang. Tak pernah
menyangka kami bisa berdekatan lagi setelah sekian lama dekat selama SMA.
Mungkinkah ini momen yang sudah di atur oleh Yang Maha Kuasa ? Atau inikah
hasil jerih payahku selama ini ? Banyak pertanyaan yang muncul di benakku tapi
saya yakin usaha dan doa pasti akan dikabulkan ketika berjalan beriringan.
Sesaat kemudian Naya melihatku dan tersenyum, inikah ?
******************
Monday, May 16, 2016
Dunia Pejuang Penyendiri
Langkah
demi langkah perjalanan panjang diarungi tanpa henti. Beribu-ribu miles jalanan
tak pernah kunjung ada akhir. Beribu-ribu miles jalanan dilewati
kendaraan-kendaraan yang memiliki tujuan akhir di ujung sana tapi entah mengapa
kaki ini selalu ingin melihat kendaraan itu lagi di ujung sana juga.
Bermodalkan tekad dan prinsip serta beberapa logistik, organ-organ ini terus
dan terus mencoba walaupun goresan maupun luka membanjiri tubuh ini. Mencoba
untuk menyapa namun apadaya semua hampa tanpa ada satupun yang peduli. Entah
harus kemana, mau bagaimana, serta tak mengerti cara untuk bisa mengerti apa
itu bersama maupun kebersamaan. Kadang pedang ini telah lelah menebas semua lawan dan sedih ketika tak ada yang memberi penghargaan bagi kemenangan. Lambat laun hujan pun semakin deras setiap bulannya, bulan pun mulai redup tak akan pernah bisa menerangi malam-malam yang sepi ini. Bintang pun berjatuhan karena tali yang mengikatnya di langit telah putus. Namun pejuang tetaplah pejuang, entah berapa banyak tantangan menghadang selalu dihadapi dengan berbagai kesenangan yang diciptakan sendiri dari dalam hati. Khayalan demi khayalan telah tertulis dan diarsip dalam pikiran namun sedih ketika tak ada tempat untuk berbagi kesenagan tersebut.
Inilah dunia yang tak pernah mau untuk dihuni oleh siapapun kecuali dia. Ya dia seorang Pejuang Penyendiri.
Inilah dunia yang tak pernah mau untuk dihuni oleh siapapun kecuali dia. Ya dia seorang Pejuang Penyendiri.
Sunday, May 8, 2016
Terjangan Kegundahan Yang Tiada Henti
Semuanya
yang ada disekitar kita adalah kepalsuan. Rambut palsu, hidung palsu, muka
palsu, senyum palsu, bahkan hatipun terkadang palsu. Itulah kenyataan yang
harus diterima pada generasi abad 21. Semuanya serba palsu yang membuat
kepalsuan meraja lela di semua penjuru negeri. Trus apa bedanya palsu sama asli
? Gak ada bedanya kok, palsu pun baik ketika penggunanya merasa nyaman saat
dikenakan karena satu hal KENYAMANAN takkan pernah bisa dipalsukan. Ya terkadang
aku bingung dengan pola pikirku yang tak waras ini. Umur semakin panjang dan
kenapa setiap mau beranjak dewasa selalu dibebankan dengan permasalahan, apa
ini yang namanya tradisi dari jaman manusia purba sampe sekarang ? Apa akunya
yang buat tradisi sendiri untuk diri aku pribadi ? Entahlah karena aku tidak
nyaman dengan semua ini. Banyak hal yang seharusnya aku lakukan selama setahun
seperti bermain gitar, menabung, belajar, ibadah, dan main game tapi kok jadi
sia-sia disaat semua pengorbanan hanya dianggap sebagai kejahatan. Manusia itu
kan punya akal dan perasaan yang tak tahu dimana letaknya dan katanya pula itu
bisa dibuat untuk mikir dan merasakan, tapi kok kadang semuanya gak pernah
kepake karena semuanya dipake kalo lagi ngelike foto di Instagram ataupun Line.
Jadi era sekarang emang berubah menjadi serba teknologi karena letak perasaan
dan akal sekarang hanya ada di dalam android saja dan gak ada lagi manusia yang
menggunakan 2 hal tersebut pada dirinya sendiri. Terus kalo gak salah kata
Aristoteles itu kita harus melihat seseorang sebagai manusia bukan sebagai
individu tapi semakin lama kok aku ngeliat orang itu sebagai individu yaa. Individu
yang hanya bisa dekat saat ada kebutuhan saja tapi lari saat ada kegundahan,
kepentingan individu sudah meraja lela bahkan kepentingan manusia pun terkadang
terlupakan, apalagi kepentingan bersama ? Ya ada sih bersama untuk individu.
Sekarang kita tahu bahwa segala
sesuatu tak hanya kita dapatkan dari mata yang paling banyak memberikan
kenikmatan duniawi namun telinga pun banyak memberikan kontribusi untuk
mendukung semua organ yang fana seperti perasaan (katanya sih ada). Memang apa
yang kita dengar belum tentu benar tapi setidaknya itu akan memberikan bukti
menuju kebenaran. Sensitifitas adalah berkah untuk semua “individu” tapi tak
enak pula apabila diberikan berlebihan. Dan kita hanya bisa bilang “Oh
ternyataa ginii selama ini...”, pahit bukan ? Ya namun dinikmati pun tak bakal
pernah enak, karena pahit sampai kapanpun tetap dalam kosa kata yang negatif
sampai kapanpun. Begitulah terjangan-terjangan yang menghadang namun semoga aku
sebagai manusia memiliki darah Rhizopora yang diterjang ombak tak akan pernah
tumbang. Amin
Wednesday, April 13, 2016
Pertemuan
Waktu
berlalu begitu cepatnya, gak kerasa masa-masa SMP dulu berlalu begitu cepatnya.
Sekarang aku dan Tania udah beda sekolah
tapi gak masalah asalkan tetep saling percaya mungkin bisa tetep ngerasa kayak
satu sekolah lagi. Permasalahannya sekolahku dan sekolah Tania itu sama-sama asrama
jadi kita gak bisa berhubungan lewat telepon karena di sekolah kami gak boleh
bawa Hp. Sedih sih tapi memang mau gimana lagi demi mencapai masa depan yang
gemilang. Hari ini adalah hari pertama aku masuk SMA. Ya sekolahku termasuk
sekolah unggulan di daerah sini jadi bangga banget bisa pake seragam sekolahku
apalagi kalo jalan ke mall, terlihat
elegan bangetlah rasanya. Di asrama emang serasa kayak neraka bangetlah, tidur
gak boleh malem dan dibangunin subuh buat sholat, rasanya pengen kabur tapi
penjagaannya super ketat disini.
“Eh Din kamu tau gak
yang namanya Naya anak kelas X-A ?” dengan penasaran aku nanyain di Dinda.
Rando :
Ini Rando anak kelas X-F.
“Eh
do yok cepetan dikit kalo pake baju jangan lama-lama, mukamu sama aja gak bakal
bisa ganteng haha.” salah satu temenku teriak namanya Adi, emang tuh orang suka
jahil sama aku tapi kita emang suka becandaan selama MOS kemaren.
“Iya
sabaran dikitlah walaupun aku gak ganteng yang penting rapi bos.”perlawananku
ke Adi. Ya kita tiap pagi begini pasti jam 6 pagi udah harus ada dilapangan
buat apel sambil ngecek absen siapa tau ada yang kabur-kabur gitu kan. Inilah
SMA ku, kedisiplinannya hampir mirip militer karena kita dulu pas MOS dilatih
sama kakak-kakak TNI. “ Buset deh telat nih kayaknya aku di, kamu duluan ajalah
daripada ntar kena hukuman juga.” Kataku sambil nyari sepatu di lemari.
“Yo
siap, cepetan ya.” Adi pun bergegas menuju ke lapangan dengan tubuh gemuknya.
Akhirnya aku pun berlari menuju lapangan
karena posisi lapangan dengan asramaku agak jauh dan memutar masjid dahulu.
Temen-temen sekolahku sudah kumpul semua di lapangan, mereka terlihat senang
untuk memulai hari pertama masuk sekolah. Barisan cowok dan cewek dipisahkan
oleh jaring net voli jadi kita cuma bisa ngeliat cewek dari kejauhan. Banyak
banget cewek-cewek yang cantik ternyata masuk sekolah ini. Gak nyeselah dulu
belajar keras biar bisa masuk sini. Tapi inget do kamu udah punya cewek.
Akhirnya kami pun berbaris untuk mendengar kata sambutan dari kepala asrama
kami dan memulai absen satu persatu. Suasana pagi bersama temen-temen emang
asik, kita bercanda tawa ditemani dengan suara pepohonan yang ditiup angin
pelan dan kicauan burung yang menjadi backsound
dari cerita kami semua. Setelah selesai mendengar pengarahan dari kepala
asrama, kami semua dibubarkan karena waktu sudah menunjukkan pukul 6.50 WIB.
“Eh
di yok masuk narok tas dulu ke kelas terus kita upacara, kamu dapet kelas apaan
?” Sambil ngeliat kertas pembagian kelas.
“Masuk
kelas X-C nih do, kamu masuk kelas apa ?” ujar adi sambil noleh-noleh liatin
cewek-cewek.
“Matamu
weyy di dijaga dong haha, masuk kelas X-F. Yaudah see you next time.” Aku
sambil bergegas mencari kelas.
“Yoo
siap.” Adi pun pergi menuju ke kelasnya.
Tak terasa upacara hari
ini terasa lama banget dibandingkan dengan SMP dulu. Kepala sekolahnya nih
betah banget ceramah, atau jangan-jangan emang dia penceramah dulunya ya.
Dilapangan upacara kami berbaris untuk mendengarkan kata sambutan dari
guru-guru yang ada. Begitulah tahun ajaran baru sama saja dari SMP ke SMA. Apa
karena guru-guru tak punya akal kreatif lagi ya untuk mengubah metode seperti
upacara ? Walalupun upacara memang adalah budaya kita tapi membutuhkan inovasi-inovasi
lainnya agar lebih menarik dan tujuan pun tersampaikan dengan baik pula
menurutku sih begitu.
Tak terasa waktupun
berputar begitu saja, bel tanda berakhirnya kelas pun telah berkumandang. Perasaan
penat menunggu pun akhirnya terlepaskan semua. Aku beranjak dari kelasku menuju
ke asrama lagi karena memang harus segera buru-buru mandi karena antrian pun
bakal panjang seperti rel kereta api yang gak tersusun rapi. Aku pun segera
berlari untuk mandi kemudian bersiap untuk menuju masjid karena harus sholat
magrib bersama-sama. Masjid posisinya memang berada di depan asrama putra dan
putri jadi kita bisa langsung berlari menuju ke sana. Di belakang masjid ada
dapur dan ruang makan ya biasanya disana tempat pertemuan temen-temen yang
punya pacar sih.
Jam telah menunjukkan
pukul 19.00 WIB dan kita pun segera menuju ke ruang kelas untuk segera melaksankan
kegiatan belajar malam. Memang waktu belajar malem menuju ke kelas itu bisa
ngeliat cewek-cewek pake baju tidur nah disitu sih mulai para lelaki mencari
mangsa-mangsanya. Apalagi si Adit tuh matanya mulai seliweran.
“Eh dit matamu dijaga
dong masa kayak serigara mencari mangsa aja.” Aku sambil tertawa melihat Adi.
“Ini do yang namanya
surga duniawi. Yoklah jangan sok alim kita nikmatin pemandangan ini.” Sambil ngerangkul
si Rando.
Memang di sekitar
lapangan banyak banget temen-temen berlarian menuju kelas ada juga sih yang
sambil ngobrol sama temen-temen kelompoknya sih. Nah disaat aku pengen masuk
kelas tiba-tiba aku ngeliat seorang berlian lewat, senyumnya yang mempesona dan
tatapan mata cerianya seolah membuat hati pun
tenang, dengan ramahnya dia menyapa semua orang yang ada disekitarnya,
awalnya aku sih agak pangling melihat sosok seperti itu pas dia tiba-tiba
semakin dekat rasanya aku pun meleleh. Mungkin seperti lilin yang kena api. Gak
menyangka aja sih ternyata sekolah ini begitu luas ya, kirain semua
cewek-ceweknya jual mahal semua tapi ternyata ada juga yang seperti ini. Aku pun
langsung nanya kan dengan temen satu kelasku, “Eh guys kalian kenal gak sih
sama cewek yang tadi lewat depan kelas kita ?” dengan rasa penasaran. “Ohh itu
namanya Naya anak X-A katanya sih dari luar kota tapi lumayan sih.” Ujar salah
satu teman cowokku. “Kenapa kamu do ? Naksir ya ?” Kata seorang temenku cowok
yang gendut di kelas. “Gaklah kan aku udah punya cewek, Cuma penasaran aja sih
sama tuh orang siapa kan. Ramah banget masalahnya.” Kataku sambil malu-malu.
Setelah pulang dari
belajar malem di asrama aku teringat terus sama tuh cewek, pengen ngajak
kenalan tapi gimana gak PD apalagi posisi aku ada cewek nih. Mungkin nanti bisa
tanya temen-temen dulu lah soal Tania ini. Malam ini memang sangat ramai sekali
di asrama karena cowok-cowok semua pada ngobrolin soal cewek-cewek di sekolah. Ya
situasi emang enak banget untuk curhat-curhat. Tapi aku penasaran kabar Tania
disekolahnya, gak bisa ngehubungin juga aku karena memang gak ada hp. Semoga dia
baik-baik aja disana dan mendapatkan banyak temen yang baik. Sejak Tania ospek
sampai kami masuk sekolah memang belum pernah berhubungan sama sekali karena
sekolah Tania lebih ketat dibandingkan dengan sekolahku. Kami hanya bisa saling
percaya aja sih satu sama lain.
Kumandang subuh pun
memanggil seperi biasa. Aktivitas rutin seperti biasa kujalani untuk beberpa
hari ini. Gak terasa udah beranjak 2 minggu masuk sekolah dan kabar Tania
baik-baik saja tapi kita sekarang sudah mulai mendekati masa kritis karena kita
sering marahan akhir-akhir ini. Sedih sih tapi mau gimana lagi aku pun gak bisa
deket sama dia, rasanya pengen putus tapi kami sudah pacaran 1 tahun 7 bulan
rasanya waktu tak terasa. Akhir-akhir ini pun aku sering uring-uringan sendiri.
Ketika aku ke kantin ternyata aku melihat sosok yang beberapa waktu lalu aku
temuin yaitu Naya. Seperti biasa dia memang selalu terlihat ramah ke
orang-orang, lalu aku pun mulai memberanikan diri untuk berkenalan tapi nyari
nomor hpnya karena sekarang udah berani nih bawa hp ke sekolah (Sebenernya
nurut kata senior sih). Temenku ternyata ada yang sekamar dengan dia, nah ini
namanya momen.
“Kenal dong kan temen
sekamarku dianya, kenapa emang do ?” Dinda penasaran.
“Minta dong nomornya
pengen kenalan nih siapa tau kan bisa jadi temen deket hehe.” Aku becandain.
“Wah mau selingkuh nih
kamu do parahh.”dibales Dinda.
“Gak lah kan cuma pengen
bisa jadi temen, gak lebih dong. Yayaya tolong dong din.”aku pun memelas kepada
Dinda.
“Nih nomornya jangan
macem-macem tapi yak.”Dinda sambil mencari nomor telepeon di hpnya.
“Makasih ya Dindaku.”sambil
senyum-senyum aku godain Dinda.
“Iyeeee.”Dinda
menjawab.
Aku pun seneng banget
bisa dapet nomor hpnya si Naya karena selama ini aku cuma bisa mengagumi dia
dari jauh dan memang gak berani untuk kenalan langsung, itu sih kelemahanku
pemalu kalo soal cewek. Akhirnya aku iseng kan nyoba ngehubungin si Naya.
Rando : Permisi ini benar nomornya Naya
?
Naya :
Iya benar. Ini siapa ya ?
Naya :
Wah iya kenapa emang do ?
Rando :
Mau nanya aja soal dari Pak Rus fisika karena kan kita beda guru. Untuk
perbandingan belajar nih.
Naya :
Kalo Pak Rus itu soalnya gampang-gampang susah do yang penting kamu bisa
belajar rumus aja ya.
Disinilah awal mulanya kehidupanku
berubah dan aku punya motvasi lebih untuk bisa mengenal sosok wanita yang aku
kagumi. Mungkin saat ini aku belum bisa untuk menggapai Naya apalagi untuk bisa
dijadikan pacar. Aku hanya bisa berusaha semaksimal mungkin dan aku bakal
menjadikan dia sebagai motivasiku melangkah maju kedepan.
Wednesday, April 6, 2016
Yang Telah Ku Lupakan, Datang Lagi
Hembusan angin berlalu
disaat 2 sahabat diam sejenak mencoba mengingat kembali kesalahan-kesalahan
yang pernah mereka buat. Bibir terasa membeku tak bisa melontarkan satu patah
katapun. Di jarak hanya 2 meter terdengar suara canda tawa dari teman-teman
yang sedang asik membincangkan kisah-kisah nostalgia. Lalu helaan nafas pun
hadir memecah keheningan sejenak, “Jadi gini kita kan sudah lama temenan tapi
kali ini aku mau jujur lah denganmu. Ya mungkin kamu udah taulah dari
ekspresiku saat aku deket dengan kamu dan temen-temen juga pasti sering
ngeledekkin kamu juga soal kita. Ya memang aku bisa dibilang punya suatu
perasaan dengan kamu karena dari kita kelas 1 SMA temenan sampe kuliah smester
5 pun perasaan itu masih tetap. Jujur kalo dibilang iri maupun cemburu iya
banget saat kamu lagi pacaran sama pacarmu. Tapi apadaya aku hanya orang biasa
yang gak memiliki wajah rupawan, aku juga gak kaya seperti pacarmu, aku juga
gak sekeren pacarmu dan hanya bermodalkan usaha untuk bisa berupaya membuat
kamu tertawa disaat kamu membutuhkan. Pengecut bisa dibilang begitu 5 tahun
kita sahabatan tapi aku cuma munafik karena aku pengen selalu dekat dengan kamu
dan gak ada orang yang bisa ngegantiin kamu. Walaupun aku punya pacar tapi itu cuma
pelampiasan nafsu semata saja. Salahku sih gak pernah ngungkapin semuanya tapi
mungkin sekarang waktunya, jujur aku gak enak juga saat pacarmu ngehubunginku
kalo aku nganggu kamu dan dia tapi aku gak rela ngelepasin kamu dengan dia. Aku
suka dengan kamu walaupun aku udah tau lah jawabannya apa tapi aku harap kamu
membaca catatan kecilku dulu karena aku gak bisa ngomong apa-apa lagi dan
inilah saksi dari semua perasaanku.”. Kegaduhan canda tawa menghiasi keheningan
dari 2 sahabat ini namun seperti ada sekat diantara mereka. Dengan hati yang
tenang terlontarlah, “Iya nanti aku baca buku ini yang jelas kita bakal tetep
temenan kok.”.
Perbincangan
pun dimulai seperti biasa namun masih ada rasa canggung pada Randi untuk
berbicara kepada Naya. Semua hal-hal yang selama ini dia pendam sendiri dan
hanya sebuah catatan kecil yang menemani sebagai pendengar setia dari curahan
Randi telah terlontar semua seperti ketakutan, cemas, dan rasa senang hilang
terbawa angin. Mereka telah bergabung untuk bercanda tawa bersama yang lain.
Tetapi sesekali Randi memandang wajah Naya seolah ingin berkata andaikan engkau
selalu tersenyum seperti ini untuk menghiasi hari-hariku, tentu tak akan pernah
aku membuatmu merasakan sedih walaupun hanya sedetik. Naya asik berbincang
dengan yang lain menceritakan masa-masa SMA yang penuh dengan lelucon-lelucon
penghibur lara. Waktupun telah berlalu, tak terasa gelap pun semakin larut.
Naya pun pulang bersama temannya dan luput dari pandangan Randi.
Alarm
pun berbunyi tak terasa pagi datang lagi dan lagi tanpa henti. Tak terasa telah
1 minggu sejak catatan kecil kehidupan Rando menemani Naya. Rando pun sudah
sangat gelisah karena catatan kecil kehidupan itulah teman yang selalu setia
mendengar curahannya. Diambilnya handphone yang ada di atas bantal, kemudian
dia menanyakan ke Naya kapan catatan itu akan dikembalikan dengan alasan takut
dibaca pacarnya Naya. Tak lama kemudian Naya membalas bahwa dia akan
mengantarkannya ke Rando. Dengan hati yang gelisah dan rasa tak sabar, Rando
mengambilnya senidri ke kontrakan Naya, dengan terkejut Naya langsung memberi
catatan itu kemudian Rando pun pergi. Naya hanya membalas pertanyaan dari Rando
begini,
Do jujur ya aku kalau nyari pacar
bukan berdasarkan materi saja ataupun kegantengannya. Tapi yang memang sesuai
dengan hati yang aku pilih. Aku tau kamu suka dengan aku tapi sepertinya kita
gak mungkin bisa lebih do karena aku sudah menetapkan pilihanku. Walaupun dia
belum tentu jodohku tapi aku akan menjalani dulu seperti biasa. Aku tahu bahwa
pacarku memang terkadang cemburuan banget dan over protectif tetapi aku akan
merubahnya lambat laun. Terima kasih juga do sudah mau menjadi sahabatku
ya......
Rando pun menghela
nafas membaca isi pesan di ponselnya. Sebenarnya dia telah mengetahui bahwa
yang bakal dijawab oleh Naya seperti itu. Kemudian bercampur emosi Rando
berfikir, munafiklah cewek yang gak
ngeliat muka sama duit dulu. Naya cuma bilang aja kalo gak nyari cowok kayak
gitu. Udahlah emang orang kayak aku yang gak punya apa-apa gak bakal bisa
dapetin berlian. Aku hanya punya usaha doang dan di era kayak gini gak bakalan
bisa mau dapet berlian tapi cuma megang usaha aja. Udah mulai saat ini aku gak
bakal inget lagi sama dia, (diambilnya ponsel lalu menghapus seluruh kontak dan
medsos Naya). Semua kenangan soal Naya cuma mimpi yang bakal lupa setelah aku
bangun...
Sejak saat itu Rando
gak pernah menghubungi Naya. Entah kemana Naya sekarang, mungkin telah hidup
bahagia bersama kekasihnya. Sulit namun harus karena itulah yang membuat Rando
seperti cowok yang kehilangan sosok kepemimpinannya. Rando memang aktif dalam
berorganisasi dan dia pun adalah seorang ketua lembaga di kampusnya. Kejadian tersebut
sangat memukul Rando, di organisasi dia selalu menjadi cowok yang pemarah dan
selalu sinis dengan rekan-rekannya. Sampai akhirnya dia menemukan sebuah sosok
yang bisa menenangkan pikirannya. Saat Rando menjadi asisten dosen dia memiliki
praktikan yaitu adik tingkatnya. Dia sempat terpukau melihat salah satu
praktikannya yang pandai menari. Lambat laun sosok inilah yang bisa membuat
hati Rando melupakan Naya dan mengubur sedalam-dalamnya kenangan yang pernah
dibuat bersama Naya. Sosok ini bukanlah seseorang yang terlalu cantik namun
dengan auranya mampu memikat hati Rando tetapi Rando gak akan pernah mau
pacaran lagi karena masa lalunya yang pahit bersama mantan-mantannya. Rando hanya
mengagumi sosok ini namun dia selalu pengen dekat dengan sosok ini. Lalu
dimulailah kehidupan baru Rando yang menuaikan benih-benih kebahagiaan.
Empat bulan berlalu
begitu cepat. Matahari menyongsong di siang hari dan hujan pun menghantam di
malam hari. Saat itu Rando bersama teman-teman kontrakannya ingin menonton di
bioskop, dengan gaya yang aduhai Rando pun siap untuk pergi. Namun tiba-tiba
terdegar suara motor dan bunyi pagar yang sedang dibuka. Terdengar suara
langkah kaki masuk ke dalam kontrakan Rando. Aliran darah Rando seolah berhenti
sejenak, keheningan pun terjadi dimana saat-saat yang sama seperti waktu itu.
Naya pun datang dan ingin ikut untuk menonton. Rando tak bisa berkata apapun
lagi, hanya rasa serba salah pun muncul. Pertentangan batin Rando pun hadir
antara percaya atau tidak, antara senang atau sedih, antara positif maupun
negatif, seperti kena lemparan stun dan tak bisa berkata. Orang yang paling
disukai Rando sejak SMA dan dia pun menampar Rando dengan keras sekali
tiba-tiba hadir lagi di sela-sela kebahagiaan Rando. Tuh cewek ngapain sih dateng lagi kesini dengan wajah seperti gak
pernah terjadi apa-apa lagi. Gak habis pikirlah kok bisa dia dengan santainya
mengobrol sama temen-temen yang lain. Gak tau lagi aku mau bilang apa, pengen
ngusir tapi ntar kayak cowok apaan tapi mau ngeliat mukanya aja aku gak mau
lagi. Rando pun bergumam di dalam hatinya.
Orang yang selama ini
membuat Rando mau berusaha keras untuk belajar, menjadi pemimpin dalam
organisasi, mengasah keahlian bermusiknya, menambah wawasannya, dan membuat
Rando pantang mundur untuk menjadi orang yang sukses. Tapi orang itu juga yang
sudah mematahkan semangat Rando untuk berkarya lagi dan tidak memperdulikan
usaha Rando selama ini hadir lagi di dalam kehidupan Rando. Entah apakah ini
akan menjadi sebuah alur baru atau momok yang menghambat kebahagiaan Rando ?
Friday, March 25, 2016
Lakukan Apa Yang Ingin Kamu Lakukan
Akhir-akhir ini emang
sering sekali hujan tapi menurut perhitungan memang bukan saatnya hujan pada
musim seperti ini. Ya begitulah dunia dengan misterinya tidak bisa ditebak
begitu saja ya. Akhir-akhir ini saya sering sekali begadang di malam hari bukan
karena main game atau belajar melainkan gak bisa tidur. Dunia udah kebalik nih
di kehidupanku karena sekali aku pernah begadang. Ya pasti taulah begadang itu
gak baik bagi kesehatan kita, apalagi dibarengin dengan kopi dan rokok itu udah
buat hidup lo bekurang beberapa persen tiap harinya. Kalo gua gak percaya sih
karena belom pernah ngeliat orang mati karena itu tapi gua sering ngeliat orang
mati karena kekurangan duit. Terus lama-lama gua nyadar kalo hidup gini terus
gak berguna, nah tiba-tiba gua kayak dapet pencerahan sendiri, selama ini tiap
azan subuh gua gak pernah sholat tapi kemarin nyobain gua sholat di masjid
karena awalnya penasaran dan emang selama dii Jogja belom pernah sholat subuh
di masjid. Ternyata enak juga ya solat subuh di masjid karena emang hati
ngerasa tenang. Abis itu alhasil gua tidur dan gak kuliah karena semaleman
belom tidur sama sekali.
Terus hari itu kan gua
bangun jam 11an udah gak kuliah belom lagi tugas gak gua kerjain pula. Nah kemudian
gua pengen nyari game-game untuk my lappy di Luxury (Warnet paling lengkap
isinya tapi bokep gak ada). Awalnya sih males geraklah baru bangun tidur gak
kuliah lagi, kemudian gua keinget omongan orang kalo anak kepengen sesuatu dan
gak diberi ntar anak itu bakal selalu ngences. Jadi langsung gua bangun dan
ambil hardisk, nyalain motor dan langsung go. Disana sumpah gua kayak kesepian
banget karena sendirian nunggu dan gak tau mau ngapain cuma mau ngopi game
doang pula. Akhirnya gua dipanggil dan langsung ngopy game, kan lama terus gua
iseng buka film Hacker (1997), disitu gua langsung pengen banget jadi hacker
karena keren aja sih bisa ngebobol situs pemerintahan yang katanya penting
terus digunain untuk kepentingan kita. Kan seru aja tapi yang ini gua gak bisa
ngelakuinnya, karena gak bisa secara cepat. Pulang itu gua langsung balik dan
nginstal game pokoknya gitu aja hidup gua.
Sampe malem tiba kan
gua ketiduran jam 9an karena memang gua capek banget tapi kebangun jam 1 malem
disitu kan temen kontrakan gua masih maenin laptopnya dan ngobrol. Terus lama-lama
mereka tidur gua keinget keluarga di rumah. Akhir-akhir ini keluarga gua memang
lagi susah dalam perekonomian karena hasil kebon lagi gak bisa kayak biasanya. Akhirnya
gua kayak terpanggil untuk sholat tahajud karena tiba-tiba kepengen aja gitu. Akhirnya
gua mandi, sholat, dan baca Al-Qur’an ya itulah momen indah saat gua berdoa
untuk keluarga biar bisa cukup untuk makan sehari-hari serta biar gua niat
belajar untuk UTS gua. Habis itu gua kan langsung ke masjid lagi untuk sholat
subuh dan pulang dari sana temen gua bangun dan ngomong gini “ Bolehlah
sekarang sudah sholat ke masjid. Misalnya laper makan, kalo ngantuk tidur,
pengen sholat yo sholat, kalo dak pengen jangan dipaksakan.”. Gua ambil
hikmahnya kan dari perkataan temen gua yang cuma untuk lawakan sih sebenernya,
misalnya kalian pengen sesuatu ya dilakuin aja jangan ditunda ataupun dipaksain
karena memang rasanya enak banget. Dari pengalaman gue sholat kemudian ngopy
game walaupun kayak orang tolol sendirian tapi rasanya memang lega kalo udah
ngelakuinnya apalagi kalian ngelakuin hal-hal bermanfaat.
“Pokoknya
tetap jalani hari kalian seperti yang kalian ingin. Segala sesuatu jangan
dipaksaian kalo kalian gak bisa ngelakuinnya. Intinya lakuin aja yang pengen
kalian lakuin.”
Tuesday, March 22, 2016
Akibat Ketidakjelasan
Akhir-akhir
ini Indonesia digemparkan oleh berbagai macam isu-isu yang kalo diliat dari
sudut politisnya ada tapi kalau dilihat dari segi konyolnya juga ada. Isu-isu
tersebut sekejap saja membanjiri stasiun televisi sehingga pasti tiap hari kita
buka stasiun televisi selalu ada. Entah selalu saja seperti itu berita yang ada
di negeriku tercinta ini. Tadi pagi Selasa, 22 Maret 2016 ada kejadian seru
yang membooming di stasiun televisi yaitu demonstran yang dibuat oleh aliansi
sopir angkutan umum baik itu taxi maupun angkot. Mereka menuntut untuk
menghapuskan angkutan umum online yang ada di negeri ini karena pendapatan
mereka berkurang drastis sejak adanya media tersebut. Mereka menuntut kepada
Kementrian Medinfo untuk menghapuskan angkutan online tersebut. Ya di era
sekarang sering kali kita jumpai taxi maupun ojek online yang mudah diakses
maupun harganya terjangkau bagi setiap kalangan serta aman untuk penumpang. Persaingan
taxi dan ojek online semakin marak terjadi yang membuat mereka harus menurunkan
harga sehingga pelanggan tertarik untuk menaikinya. Para kapitalis yang
memiliki perusahaan ini bertarung habis-habisan untuk mempertahankan bisnis
mereka tersebut. Tapi sayangnya bisnis ini banyak dari perusahaan-perusahaan
luar negeri yang tak usah kita sebut namanya. Disamping itu juga banyak taxi
dan ojek biasa tanpa terikat pada suatu instansi online ini merasa ditinggalkan
karena dari segi harga pun sudah terbilang jauh lebih murah. Yang jadi
pertanyaan adalah apakah taxi online ini memang seharusnya legal untuk ada di
jalanan karena kebanyakan dari mereka memiliki plat hitam yang bearti mobil
pribadi. Sedangkan kita tahu bahwa angkutan umum itu memiliki plat berwarna
kuning. Nah dari segi peraturan saja sudah salah taxi online menurut pendapat
saya. Namun memang dalam negara demokrasi seperti ini ada suatu kebebasan bagi
individu maupun koorperasi untuk melakukan tindakan kreatif agar bermanfaat
bagi orang lain. Kalau dilihat dari segi ini taxi online tidak memiliki
kesalahan karena hak setiap orang mau membuka usaha asalkan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam negara. Taxi dan ojek biasa memang
terbilang cukup mahal dan terkadang banyak kejadian-kejadian yang tidak kita
inginkan pula terjadi ketika kita menaikinya. Belum lagi kita sering dibohongi
padahal jaraknya dekat tapi diputar-putar oleh sang sopir. Namun menurut Ketua
dari aksi tadi bahwa mereka menuruti SK dan Peraturan yang dibuat Pemerintah
itu sendiri, nah disini saya belum tahu apakah memang benar Pemerintah
menetapkan tarif yang begitu mahalnya untuk masyarakat ? tapi disisi lain saya
melihat bahwa adanya kecemburuan dari pemilik perusahaan taxi biasa yang memang
pasti bakal kalah dibandingkan dengan taxi online. Sehingga masyarakat yang
menjadi tumbal dalam eksekusi untuk mendemokan pemerintah. Ya memang banyak
spekulasi dibalik kejadian ini.
Saya memiliki beberapa saran agar
konflik ini tidak terlarut-larut apalagi menimbulkan perpecahan pada rakyat
Indonesia. Untuk taxi online dan biasa seharusnya disamakan dalam segi tarifnya
sehingga tidak adanya kecemburuan. Semua taxi maupun angkutan lainnya wajib
dilengkapi GPS yang bisa dilihat oleh penumpang, sehingga penumpang merasa aman
dan tidak merasa terbohongi oleh oknum-oknum sopir taxi. Adanya pajak yang sama
terhadap angkutan online maupun yang bukan. Untuk fasilitasnya dibuat
standar-standar tertentu yang harus ada disetiap kendaraan angkutan online
maupun bukan. Adanya plat yang memang khusus buat angkutan online dan biasa. Dibuat
peraturan yang resmi mengenai jenis angkutan apa saja yang diperbolehkan ada di
jalanan karena saya pernah melihat bahwa ojek belum termasuk angkutan umum. Mungkin
itu saja saran dari saya semoga bermanfaat. Yang jelas Pemerintah harus segera
siap dan cepat dalam menindak lanjuti isu-isu yang beredar di negeri kita ini
karena masih banyak isu yang belum terselaikan dan tertutup lagi oleh isu yang
lainnya.
Sunday, March 20, 2016
Kebosanan Seorang Mahasiswa
Setelah
menjalani pendidikan di sekolah menengah tentu kita sering berkhayal untuk
melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Mungkin kalian pernah menonton FTV
yang sebagian ceritanya itu pasti ada di perguruan tinggi. Seru ya melihat
perguruan tinggi atau biasa nyebutnya kuliah, bisa dapet pacar dengan mudah
terus sering party gitu bersama
temen-temen. Pas kuliah juga bisa duduk di taman yang sok-sokan belajar tentang
materi kuliah, rambut gondrong dan baju ngasal aja, sekali-kali ngeband lah
bareng temen biar bisa jadi anak gaul gitu. Pokoknya asik banget ngeliat
kehidupan pas kita kuliah dan menjadi seorang mahasiswa yang kerjaannya kayak
seneng-seneng aja. Terus mungkin bagi orang yang berfikiran dalam ranah
organisasi, jadi mahasiswa itu seru bisa ikut BEM terus demo yang sampe mecahin
kepala polisi belum lagi ntar tiap malem diskusi sama temen-temen dan
mendapatkan gelar aktivis mahasiswa. Enak juga kayaknya ya hidup gitu coba bisa
FTV dijadikan nyata mungkin orang gak ada yang mau cepet-cepet lulus kuliah
kali ya. Tapi nyatanya jadi mahasiswa itu gak juga menyenangkan sih. Awal mula
aku masuk perguruan tinggi itu emang ketemu sama banyak temen yang lain daerah apalagi kalo
kamu kuliah di luar kota pasti ketemu dari berbagai penjuru negeri berkumpul
jadi satu. Seru sih emang bisa main sama temen yang dari luar daerah namun
kesenangan juga tentu ada ketidaksenangan juga karena karakter tiap daerah
emang berbeda-beda gak mungkin bisa kita samakan. Kita harus mengerti
karakteristik dari temen-temen kita mungkin karena efek itu juga banyak yang
gak cocok berteman dengan yang beda daerah kali ya. Tapi ada juga yang bisa
cocok satu sama lain karena mungkin ada kesamaan jenis dan saling menguntungkan
satu sama lain ya itu cuma pendapat aku aja sih. Itu tadi bahas dari segi
pertemanan. Terus bosannya dimana ?
Nah
kalian pernah gak ngelaksanain praktikum yang membutuhkan otak kalian untuk
berfikir dan mengumpulkan hasil rangkuman praktikum kalian waktu SMA ? Kalo
pernah begitulah masa-masa kuliah kalian mulai terbentuk. Kuliah itu ternyata
gak seenak di FTV apalagi dengan praktikum yang seabrek gitu terus dikombo
dengan kuliah yang dengerin dosen berdongeng dan ditambah lagi kalian kuliah
pagi dan dicampurin sama uang kuliah kalian yang mahal. You see that ? It’s
very very disgusting man. Ya awalnya mungkin kalian masih bisa senyum-senyum
seneng gitu kan ngejalaninnya tapi lama-lama kalian mual juga kali ya. Apalagi kalo
tipe kalian itu bukan orang yang seneng di kerja rodi dalam belajar, bisa
mampus kalian hidup di kuliah. Mau main atau organisasi kadang mikir dua kali
men belum kalau uang udah abis aja di akhir bulan kalian tambah tuh otak kalian
meledak jadi bunga-bunga raflesia. Satu-satunya yang bisa ngebuat hati seneng
ya main game aja terus di kosan atau kontrakan, jauh sama orang tua juga jadi
gak ada yang marahin terus IP kalian ancur lebur dan *jangan sampelah* De-O. Nah
itu pengalamanku sih selama kuliah tapi DO gak dong masih aman lah ini nilai
tinggal dibangkitin semangat lagi aja untuk terus belajar. Aku sampe gak habis
pikir aja sih untuk temen-temenku yang sering belajar gitu apa gak pusing ya
otaknya. Kata mereka sih enak-enak aja gak main dan sebagainya gitu tapi kalo
aku kayak gitu mungkin bisa mati mendadak nih. Apa akunya ya yang gak cocok
dengan jurusan ku, atau lingkungan belajarku yang sangat mempengaruhi banget
nih. Mungkin bagi temen-temen yang baca bisa kasih saran gimana ngilangin bosen
pas kuliah, dicomment aja sih. Ya begitulah nasib seorang mahasiswa perantau
yang sedang mencari cinta dan ilmu demi membanggakan orang tua. Semangattttttt !!!!!!
Kenangan
Waktu terus berputar kata kebanyakan
orang yang telah lama mendiami
lingkungan yang fana ini. Mulai dari cairan yang mirip kecebong lalu
masuk kedalam sebuah kuning telur dan melebur menjadi satu dan terbentuklah
sebuah gumpalan daging yang sampe sekarang pun saya gak ngerti kok bisa gitu. Gumpalan daging itu pun membesar
kemudian terbentuklah tangan-tangan yang imut banget dan kepala yang berisi
akal pikiran dan menjadi sebuah sosok yang lucu nan menggemaskan. Ya itu hanyalah
imajinasi kita semua karena kita tidak pernah tahu proses terbentuknya kita
atau jangan-jangan kita memang sebenarnya tahu tapi karena kapasitas otak kita
yang terbatas lama kelamaan kenangan itupun hilang. Nah itulah yang namanya
kenangan, menurut akal fikiran saya kenangan adalah sebuah memori dan ingatan
yang melekat dalam diri kita karena kejadian-kejadian yang pernah kita alami
sebeumnya kemudian impuls-impuls itu saling menghubungkan dan menciptakan
sebuah ledakan-ledakan lalu ledakan itu pecah menjadi sebuah scene-scene
seperti di film-film yang disiarkan melalui LCD yang ada di otak kita. Ribet ya
emang penjelasan saya tapi kayaknya sih itu maksudnya kenangan karena tiap
orang pasti memiliki file yang berbeda-beda. Ya kapasitas hardisk kita mungkin
sama tapi mereknya aja yang beda-beda kali ya. Pernah gak kaian sejenak dan
diam lalu mulai merasakan sesuatu yang indah saat kalian melihat sesuatu di
dalam otak kalian ? kalian mulai menonton fim lama tentang kebersamaan keluarga
atau nges*x bareng mantan kalian, atau nonton film horror misalkan kehilangan
dompet atau dapaet IP 1,99, pastilah pernah semua kan ? seru ya kadang kalau
fimnya ratingnya bagus tapi gak seru kalau ratingnya kecil apalagi yang gak
suka fim horror. Kenangan tuh mestinya kita simpan apa kita buang sih ? nah itu
saya pun kadang bingung tapi menurut saya setelah mengikuti PKM Kenangan
berulang kali, kenangan itu harus kita simpen dan di sesekali diputar biar kita
bisa mendapatkan sebuah pelajaran agar tidak mengulanginya kembali ataupun kita
ulang kembali tapi kita update biar lebih bagus lagi filmnya kayak film Titanic
yang pernah diupdate biar bagus nontonnya. Tapi kalo nonton kenangan enaknya
sambil makan popcorn loh apalagi ditemenin pacar nah kalau sama pacar jangan
nonton Mantan Terindah yo ntar pacar kamu juga jadi pemeran tuh judul kan gak
enak. Gitu sih kenangan menuruku kata-katanya emang agak absurd biar sedikit
berusahalah untuk ngebacanya, masa kuliah udah males ngebaca ini juga males. Yang
jelas kenangan jangan kamu lupain jadikan motivasi hidup dan jadikan itu
Catatan Kecil Kehidupan.
Saturday, January 30, 2016
Kesendirian
Waktu terus bergulir, ya jatah untuk
hidup mulai ngurang sedikit demi sedikit. Kerjaan gimana ? Masih kuliah jadi
belum ada kerja. Tapi kuliah begitu aja sih gak terlalu wah banget. Dulu kalo
pas SMA sering kita ngebayangin bahwa kuliah itu Cuma dengerin dosen doang
terus pulang dan kemudian nabrak cewek langsung deket dan jadian deh. Tiap hari
kita jalan sama cewek kita terus sebelum kuliah duduk di taman indah. Semuanya cuma
ada di serial televisi. Gak bakal ada di dunia nyata, malah kuliah itu
lama-lama ngebosenin tapi dibanding SMA lebih enak kuliah sih bisa bolos sesuka
hati. Kadang kalo soal pacaran tuh asik banget ngeliatnya. Temen-temen di
kampus pada jalan sama gebetannya, habis kuliah makan bareng, terus ngerjain
tugas bareng, dan nge-upload instagram bareng. Tapi kalo aku dari dulu kayak
gitu aja sih, deketin cewek aja selalu fail.
Mungkin bisa dibilang ngebosenin juga tiap jalan sama cewek selalu obrolan soal
kuliah, kodok yang nyemplung di gunung merapi, sianida yang diminum oleh
mirina, dan dikit-dikit ngemodusin. Gimana cewek mau ngedeket kalo gitu, diajak
jalan dikit aja langsung gembredek (gak tau artinya tapi seru aja sih). Jadi aku
ngerasa kok hidup nih cuma dihabiskan bareng temen aja dan keluarga. Temen sih
memang ada walaupun gak seberapa ya karena keterbatasan bahan obrolan jadi
dapet temen cuma segitu aja. Obrolan bareng temen gak jauh-jauh soal cewek
biasanya kalo dapet temen yang suka baper nah suka banget aku dengerin
ceritanya. Sedikit memotivasi terkadang tapi merealisasikannya susah banget. Jurus
jalan sama cewek udah sering aku baca di mbah google. Ya kalo jalan sama cewek
itu katanya harus berpenampilan oke, harus royal, wangi, dan bla bla bla. Udah di
coba semua sih tapi kayaknya belom diizinkan ya. Apa karena Tuhan sayang karena
nanti nambah dosa karena kotak dosanya udah kepenuhan ?. Masa setega itu sih,
udah 2,5 tahun menjablay, usaha nyari sih udah tapi ya itu selalu gagal. Bukan ditolak
sih tapi memang ceweknya menjauh perlahan kali ya. Tiap hari kerjaan main
laptop, kalo ada bunyi-bunyi HP ternyata Indosat yang ngehubungin, kan sakitnya
tuh di ujung t****. Semoga di awal tahun ini bisa mendapatkan orang yang tepat
dan bisa awet kayak pake formalin. Aminn
Wednesday, January 27, 2016
Sesal di Kemudian Hari
Setiap orang tentu pernah berbuat
hal-hal yang membahagiakan. Kebahagiaan adalah hal yang sangat sering dilakukan
karena bisa membuat diri kita menjadi merasa senang, tenang, dan dapat
menghilangkan penat yang menyelimuti badan. Ketika merasa bahagia maka tentu
saja kebahagiaan tersebut ingin kita teruskan sampai titik dimana kita merasa
di zona nyaman. Tak ada orang yang meninginkan kebahagiaannya diambil maupun
hilang untuk selamanya, dan tak ada satupun orang yang tidak ingin mendapatkan
kebahagiaan. Tapi ketika kebahagiaan yang telah kita ciptakan hilang maupun
diambil akibat ulah dari diri kita sendiri, dapatkah kita hanya diam ? Tentu
kata sesal terbesit dibenak kita. Sesal adalah suatu hal yang sangat
menjengkelkan, ketika kita membuat kesalahan namun kita tidak dapat menerimanya
dengan lapang dada. Kata orang sih bilang bahwa apa yang telah terjadi
dikhlaskan saja. Mudah untuk kita mengucapkan dan memberi nasihat kepada orang
lain. Pasti ada saat-saat tertentu kita mengingat kembali hal yang harusnya tak
kita perbuat tapi masih kita lakukan di waktu itu. Walaupun itu hanya sekali
ataupun dua kali kita rasakan tapi tak pernah bisa kita lupakan betul-betul
karena momen bahagia yang ada di dalam otak kita selalu muncul di kala kita
merasa sendirian maupun duka.
Ketika
kita pernah menjalin hubungan dengan wanita, sebut saja kegiatan tersebut
adalah pacaran. Kita sangat mengaggumi wanita tersebut sehingga terkadang
sering lupa bahwa akan melakukan kesalahan untuknya. Tak pernah terbayang
ketika momen-momen bahagia kita ciptakan bersama seirng berjalannya waktu. Sampai
suatu waktu nafsu merenggut akal sehat kita. Senang ? Pasti senang karena
melakukan hal yang menurut publik maupun agama dilarang itu sangat
menyenangkan. Pernahkah kita sadar bahwa disaat hal itu sangat melukai hati
pasangan kita ? Satu kesalahan fatal dapat merubah kebahagiaan yang telah kita
bangun. Ketika kita sadar akan satu hal yaitu keegoisan dapat membuat segalanya
pudar dan sirna. Hubungan pun tak akan berjalan dengan harmonis karena amarah
yang datang mengalir di nadi kita. Saat hubungan tersebut berakhir, satu hal
yang terbesit di otak kita yaitu sesal. Sesal saat kita meninggalkan pasangan
kita, sesal saat kita memarahi pasangan kita, sesal saat kita melakukan
kesalahan. Saat malam kita membuka kembali momen-momen bahagia bersama, rasa
rindu selalu menghantui. Tapi tak bisa lagi karena pertemanan pun tak akan
pernah bisa terjalin. Sekeras apapun usahamu untuk memperbaiki kesalahan yang
diperbuat belum tentu mereka mau melontarkan kata iya. Banyak yang ingin
kembali ke waktu lampau hanya untuk memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat,
tentu jawabannya tidak bisa kawan. Selalu saja ada rasa curiga ketika kita mau
memulai kembali perbincangan walaupun itu hanya untuk bilang kata MAAF. Move on
? Gak gampang juga memperbaiki kesalahan yang diperbuat karena momen bahagia
tentu selalu muncul disaat-saat keterpurukan kecuali ada penghapus yang bisa
menghilangkan ingatan-ingatan bahagia yang kita punya karena kita bisa
memulainya dari awal lagi. Tapi kesalahan dijadikan pelajaran hidup jangan
sampai kita mengulang kembali hal yang tak ingin kita lakukan. Temukanlah kebahagiaanmu
dan jangan kau lepaskan.
Tuesday, January 26, 2016
APA YANG HARUS DIKEMBANGKAN ? HOBI /POTENSI ?
Setiap manusia memiliki suatu kemampuan
yang ada di dalam dirinya. Kemampuan tersebut ada di dalam diri setiap individu
sejak mereka dilahirkan di dunia ini. Namun kemampuan tersebut tersimpan dan
terkubur hingga kita cukup besar untuk bisa melakukan sesuatu dengan kemampuan
yang kita miliki. Itulah yang disebut dengan potensi dalam diri kita. Tetapi
ada potensi-potensi khusus yang memang tidak semua orang memilikinya seperti
potensi menjadi seorang pemimpin, potensi untuk bisa melihat makhluk halus,
maupun potensi lainnya yang tidak semua orang bisa memilikinya. Namun potensi-potensi
khusus tersebut dapat dimiliki apabila kita memiliki tekad dan usaha yang kuat
untuk mengembangkannya. Potensi/bakat inilah yang nantinya menuntun kehidupan
kita kelak. Tapi apakah memang potensi tersebut dapat membantu dalam menata
kehidupan kita ? Ketika kita memiliki potensi/bakat pemimpin tapi kita tidak
nyaman untuk menjalankannya. Apakah kita menjadi orang yang sangat
menyia-nyiakan emas ? Pertanyaan-pertanyaan tersebut sering muncul di benak
kita sendiri, saya pun sebenarnya telah bisa menjawab ha; tersebut tetapi
dilema pun muncul ketika permasalahan menghantui saat menjalankannya. Hobi adalah
sesuatu bakat yang kita kembangkan namun kita dapat merasa nyaman dalam
menjalankannya. Apabila kamu memiliki bakat menjadi seorang gitaris hebat, kamu
terus menjalankan kegiatanmu itu dengan tanpa beban dan jika bisa diibaratkan
kegiatan tersebut adalah surgamu bisa meluapkan segala sesuatu. Kata orang
lakukan hobimu maka engkau akan bisa menjadi orang yang sukses. Dengan
perkembangan zaman yang seperti sekarang ini, tentu kita harus bisa memiliki
skill lebih untuk dapat bersaing dengan individu lainnya. Kita harus sebisa
mungkin memiliki seluruh kemampuan yang nantinya dapat berguna dalam era
tersebut. Tapi ketika hobi yang kita tekuni ini tidak dibutuhkan dalam era
sekarang, apakah kita akan terbuang ? Katanya lakukanlah apa yang bisa
membuatmu nyaman, maka engkau akan sukses ? Itulah salah satu pertanyaan yang
harus kita hadapi seiring perkembangan zaman. Jangan sampai kita ditekan
sehingga kita tidak ada waktu lagi untuk menikmati apa yang kita sukai. Ya perkembangan
zaman adalah kemunduran dari zaman itu sendiri karena era perbudakan akan
kembali hadir dengan wajah yang berbeda.